Sel kanker/reuters
Health

Demam Berkepanjangan? Awas Gejala Kanker Darah!

Mutiara Nabila
Kamis, 6 Maret 2025 - 15:53
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Di masa pancaroba seperti sekarang ini, banyak orang menjadi mudah terserang penyakit, seperti flu dan demam. Namun, bagaimana jika demam yang dialami berkepanjangan?

Senior Consultant dan Haematologist di Parkway Cancer Centre, Dokter Dawn Mya Hae Tha, menegaskan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, hal itu bisa jadi salah satu gejala kanker darah.

Kanker darah merupakan jenis kanker yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Penyakit ini menjadi ancaman serius dan sering kali sulit terdeteksi sejak dini, terutama karena tidak ada gejala spesifik.

Berbeda dengan tumor padat, kanker darah menyerang sistem peredaran darah dan sumsum tulang, sehingga gejalanya kerap disalahartikan sebagai penyakit biasa.

Meskipun kanker darah dapat menyerang siapa saja, beberapa jenis lebih umum ditemukan pada kelompok usia dan jenis kelamin tertentu. 

Misalnya, berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry (IPCAR) 2024, menyebutkan sebanyak 33,19% pasien kanker anak di Indonesia mengalami salah satu jenis kanker darah yakni Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).

Sedangkan, pada jenis Acute Myeloid Leukemia (AML) umumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Adapun, Dawn menyebutkan beberapa gejala yang umumnya dialami penderita kanker darah, yang membedakan dari demam atau flu biasa, berikut ini:

- Demam berkepanjangan lebih dari 1 minggu

- Berkeringat di malam hari

- Benjolan di ketiak (kelenjar getah bening), meski tidak terjadi pada semua pasien

- Penurunan berat badan secara drastis

- Flu berulang

- Pucat 

"Kalau demam biasa kan paling sehari dua hari, kemudian Anda akan merasa membaik. Kalau kanker darah, Anda akan merasa tidak pulih-pulih, malah rasanya semakin lesu," terangnya dalam Media Briefing di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Dia juga menyoroti pentingnya deteksi dini dalam meningkatkan efektivitas pengobatan. 

"Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut karena gejalanya diabaikan atau disalahartikan sebagai penyakit ringan biasa. Padahal mengenali tanda-tanda awal dapat mempercepat diagnosis. Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang pasien untuk pulih," imbuhnya.

Sayangnya, kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap kanker darah sering kali menyebabkan keterlambatan diagnosis dan tertundanya pengobatan. 

Selain itu, bahkan setelah terdiagnosis, banyak pasien di Indonesia masih menunda terapi karena kurangnya pemahaman mengenai urgensi pengobatan. 

Keterlambatan ini dapat berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, yang pada akhirnya mengurangi peluang keberhasilan terapi.

Dawn menjelaskan bahwa saat ini sudah ada kemajuan pengobatan efektif selain kemoterapi. Misalnya, CAR-T Cell, yang menunjukkan tingkat keberhasilan tinggi terutama pada pasien dengan Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL), jenis leukemia yang umum ditemukan pada anak-anak, serta B-Cell Lymphoma. 

Selain itu, ada terapi antibodi bispesifik (bispecific antibody therapy) kini menjadi opsi yang menjanjikan bagi pasien limfoma. 

"Terapi ini bekerja dengan cara yang mirip dengan terapi CAR-T Cell, tetapi tersedia dalam bentuk obat siap pakai, sehingga tidak memerlukan proses manufaktur sel khusus," paparnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro