Bagaimana Hari Valentine Berkembang Menjadi Perayaan Romantisme Modern
Sebelum abad ke-14, Hari Valentine lebih menjadi perayaan ditujukan untuk menghormati seorang martir Kristen.
Penyair Inggris Geoffrey Chaucer dianggap sebagai orang yang menghubungkan Hari Valentine dengan gagasan romansa, yang kemudian berkembang hingga saat ini.
Chaucer hidup di Abad Pertengahan, era cinta istana, di mana pada era itu banyak puisi, lagu, lukisan dan berbagai karya seni romantis lainnya berkembang.
Dalam puisinya sekitar tahun 1382 "The Parliament of Fowls," yang mungkin ditulis untuk memperingati pertunangan Raja Richard II, ia membayangkan burung-burung berkumpul pada Hari Valentine untuk memilih pasangan mereka.
"Dewi Alam menyatakan: "Kau tahu bahwa pada Hari Valentine / Berdasarkan ketetapanku dan melalui pemerintahanku / Kau datang untuk memilih — dan kemudian terbang dengan caramu — / Pasanganmu, saat aku meningkatkan hasratmu," bunyi penggalan puisinya.
Sejak saat itu, Hari Valentine dipandang sebagai hari cinta romantis bahkan hingga tahun 2025 ini.
Namun, perayaan romantis ini tidak luput dari tragedi. Selama masa Larangan Minuman Keras di Chicago, tujuh orang tewas dibunuh oleh geng yang diorganisasi oleh Al Capone pada tanggal 14 Februari 1929.
Itu menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah Valentine.