8 Teknik Efektif untuk Setop Overthinking dengan Metode ala Jepang/binusuniversity
Health

8 Teknik Efektif untuk Setop Overthinking dengan Metode ala Jepang

Mia Chitra Dinisari
Senin, 13 Januari 2025 - 12:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Berpikir berlebihan atau overthinking bisa terasa sangat melelahkan.

Anda akan terjebak dalam perasaan cemas, khawatir, dan berpikir buruk atas apapun. Hal ini bisa memicu depresi dan anxiety.

Untuk mengatasinya, dilansir dari timesofindia, ada beberapa teknik Jepang yang mungkin bisa membantu.

Metode-metode ini berfokus pada kesederhanaan, perhatian, dan menerima ketidaksempurnaan hidup. Mereka menawarkan cara menyegarkan untuk mengatur ulang pikiran Anda dan menemukan kejelasan di tengah kekacauan.

Berikut 8 teknik setop overthinking dengan metode ala Jepang

1. Ikigai: temukan tujuanmu

Ikigai adalah menemukan apa yang membuat hidup Anda bermakna. Ini adalah konsep Jepang yang membantu Anda mengidentifikasi apa yang Anda sukai, apa yang Anda kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang bisa membuat Anda dibayar. Ketika Anda menemukan tujuan Anda, siklus berpikir berlebihan mulai mereda.

Anda akan merasa lebih damai dan jelas pada apa yang harus Anda fokuskan.

2. Wabi-sabi: menerima ketidaksempurnaan

Wabi-sabi adalah filosofi Jepang yang merayakan ketidaksempurnaan dan sifat kehidupan yang fana. Hal ini mendorong kita untuk menerima hal-hal yang tidak lengkap, usang, atau bahkan rusak. Alih-alih mengejar kesempurnaan, hal ini mengajarkan kita untuk menghargai aliran kehidupan yang alami—tidak dapat diprediksi dan selalu berubah. Ketidaksempurnaan inilah yang membuat hidup kaya dan bermakna.

3. Shinrin-yoku: pemandian hutan

Shinrin-yoku, atau “mandi di hutan”, lebih dari sekadar berjalan-jalan di hutan—ini tentang terhubung sepenuhnya dengan alam. Pelan-pelan, tarik napas dalam-dalam, dan perhatikan pemandangan, suara, dan bau di sekitar Anda. Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam bebas dapat menurunkan stres, meredakan kecemasan, dan menjernihkan pikiran. Melangkah keluar memberi pikiran Anda istirahat yang sangat dibutuhkan.

4. Zazen: seni meditasi duduk

Zazen, suatu bentuk meditasi duduk, adalah landasan perhatian orang Jepang. Ini berfokus pada duduk diam, bernapas dalam-dalam, dan membiarkan pikiran datang dan pergi tanpa menghakimi. Latihan ini mengajarkan Anda cara mengamati pikiran Anda tanpa terikat padanya. Saat Anda terlalu banyak berpikir, Anda akan mudah termakan oleh pikiran Anda. Zazen memungkinkan Anda menjauhkan diri dari pikiran, menciptakan ruang mental di mana kedamaian dan kejernihan dapat muncul.

5. Kintsugi: seni memperbaiki

Kintsugi adalah seni Jepang memperbaiki pecahan tembikar dengan emas atau perak, menonjolkan retakannya alih-alih menyembunyikannya. Hal ini mengingatkan kita bahwa perjuangan dan kekurangan kita tidak melemahkan kita—hal tersebut menjadikan kita siapa diri kita sendiri, unik dan tangguh. Ketika kesalahan masa lalu terlintas dalam pikiran, ingatlah bahwa seperti tembikar, ketidaksempurnaan Anda menambah nilai dan keindahan dalam perjalanan Anda.

6. Kaizen: Melakukan sedikit perbaikan setiap hari

Kaizen adalah praktik melakukan perbaikan kecil dan bertahap setiap hari. Ini adalah filosofi yang mendorong kemajuan daripada kesempurnaan. Saat berpikir berlebihan menjebak Anda pada pertanyaan “apa selanjutnya?” siklus, kaizen mengingatkan Anda bahwa Anda tidak perlu memikirkan semuanya. Dengan berfokus pada perbaikan kecil dibandingkan rencana besar, Anda dapat mengurangi kecemasan dan membuat kemajuan yang stabil, selangkah demi selangkah.

7. Furo: ritual mandi air panas yang menenangkan

Furo, atau pemandian Jepang, bukan hanya soal kebersihan; itu adalah ritual relaksasi yang sakral. Pengalaman berendam di air hangat memungkinkan Anda melepaskan diri dari dunia dan fokus pada momen saat ini. Entah itu kehangatan yang lembut atau suasana yang tenang, mandi air panas dapat menenangkan pikiran Anda, mengurangi stres, dan memberikan jeda singkat dari pusaran pikiran yang dapat menyebabkan berpikir berlebihan.

8. Hanami: menghargai keindahan hidup yang sekilas

Hanami adalah tradisi Jepang mengagumi bunga sakura yang mekar sempurna. Bunga-bunga halus ini hanya bertahan dalam waktu singkat, mengingatkan kita akan sifat kehidupan yang fana. Terlalu banyak berpikir sering kali muncul karena ketakutan akan hal yang tidak diketahui atau kekhawatiran akan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Hanami mengajarkan kita untuk menerima momen, menghargai keindahan hidup yang cepat berlalu, dan melepaskan kebutuhan untuk mengendalikan segalanya.

 
 
 
 
 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro