Bisnis.com, JAKARTA - Di era modern saat ini, perilaku pelecehan tidak hanya dapat terjadi secara langsung saja, tetapi juga dapat terjadi secara online. Oleh sebab itu, perempuan harus berhati-hati saat berselancar di internet.
Penggunaan internet yang semakin masif membuat banyak orang dari berbagai wilayah dapat saling terhubung. Manfaat internet juga dapat dirasakan dari hadirnya aplikasi media sosial sebagai tempat untuk membagikan aktivitas kehidupan secara maya.
Sayangnya, internet menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi pelecehan, terutama pada perempuan.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kamis (28/11/2024), tingkat kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia pada tahun 2024 naik empat kali lipat dari tahun sebelumnya. Dari yang tadinya 118 kasus naik menjadi 480 kasus.
Diketahui 272 korban KBGO terbanyak di Indonesia berada pada rentang usia 18-25 tahun dan 123 kasus terjadi pada rentang usia di bawah 18 tahun. Hal ini menjadi perhatian serius karena semakin tidak ada ruang aman untuk perempuan.
Berikut tips yang bisa dilakukan untuk menghindari pelecehan online dilansir dari Privacy Journal:
1. Ubah pengaturan privasi media sosial
Salah satu cara termudah pelaku melakukan pelecehan online adalah dengan cara menemukan profil terlebih dahulu. Jadi, berhati-hati terhadap informasi yang diunggah menjadi satu hal yang penting bagi perempuan. Untuk mencegah hal ini terjadi, para perempuan bisa mengubah peraturan keamanan dan privasi akun media sosialnya agar lebih aman.
Hal yang juga sangat penting untuk menjaga keamanan profil media sosial adalah dengan menghapus informasi detail. Informasi detail yang berada pada profil kadang dapat memudahkan sang pelaku untuk menyerap informasi dan menyalahgunakan data yang ada di kemudian hari.
Pastikan juga tidak ada data-data penting yang bocor, seperti email yang langsung terhubung dengan m-banking atau situs yang menyimpan data privasi.
2. Laporkan dan blokir pengguna yang mencurigakan
Berbagai kanal media sosial memiliki fitur lapor dan blokir untuk menghilangkan orang-orang yang mengganggu. Fitur ini sangat membantu untuk menghentikan berbagai ancaman dan gangguan yang ada. Namun perempuan tetap harus berhati-hati karena pelaku bisa kembali meneror akun media sosial dengan akun baru.
3. Jangan pasang lokasi di profil media sosial
Berbagai aplikasi media sosial memudahkan banyak orang untuk mengetahui lokasi, seperti Snapchat, Zenly, Facebook, dan lain-lain. Sebisa mungkin perempuan harus berhati-hati untuk tidak membagikan lokasi dan menonaktifkan pengaturan geolokasi saat menggunakan media sosial untuk mencegah pelacakan geolokasi. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)