Bisnis.com, JAKARTA — Setiap 12 November didedikasikan untuk memperingati Hari Pneumonia Sedunia, dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang pneumonia, penyakit pernapasan yang mengancam jiwa tetapi dapat dicegah dan diobati.
Hari ini juga diperingati untuk menekankan dampak pneumonia, terutama di kalangan anak-anak balita dan orang tua, yang paling rentan.
Tahun ini, Hari Pneumonia Sedunia dibawa dengan tema "Setiap Napas Berharga: Hentikan Pneumonia Sejak Awal." Tema ini menekankan pentingnya setiap napas dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk memerangi pneumonia melalui deteksi dini, pengobatan efektif, dan tindakan pencegahan.
Hari Pneumonia Sedunia sendiri awalnya ditetapkan pada 2009 oleh Koalisi Global Melawan Pneumonia Anak (Global Coalition against Child Pneumonia), sebuah kolektif organisasi kesehatan masyarakat yang bertekad mengatasi kurangnya kesadaran tentang tingkat keparahan pneumonia.
Hal ini mengingat fakta bahwa penyakit ini telah menyerang sekitar 450 juta orang setiap tahunnya. Pneumonia merupakan masalah kesehatan dunia yang menyebabkan angka kematian tinggi, baik di negara maju maupun berkembang, bahkan dapat merenggut nyawa lebih dari 800.000 di dunia anak setiap tahunnya.
Beberapa gejala yang dialami oleh penderita pneumonia antara lain batuk dan sesak napas, atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Meskipun dapat dicegah dan diobati, pneumonia tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia.
Adapun, beberapa langkah berikut ini bisa dilakukan dalam rangka mencegah pneumonia:
1. Vaksinasi, yang merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah pneumonia. Vaksin seperti vaksin pneumokokus dan flu masing-masing mengurangi risiko pneumonia bakteri dan virus.
2. Mencuci tangan dengan sabun secara teratur membantu mencegah penyebaran kuman yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan seperti pneumonia.
3. Berhenti merokok karena dapat merusak paru-paru dan melemahkan respons sistem imun terhadap infeksi. Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok dapat mengurangi risiko pneumonia secara signifikan, terutama pada anak dalam keluarga perokok.
4. Mengonsumsi makanan seimbang yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein rendah lemak, tidur yang cukup, dan mengelola stres dapat membantu menjaga sistem imun tetap sehat dan responsif.
5. Menutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin membantu mencegah penyebaran kuman.
6. Menjaga jarak dari individu yang tidak sehat, terutama jika mereka memiliki gejala seperti batuk dan bersin, dapat membantu meminimalkan paparan terhadap agen infeksius.
7. Menggunakan pembersih udara, memastikan ventilasi yang baik, dan menghindari penggunaan bahan kimia keras di ruang tertutup dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan mengurangi kemungkinan infeksi paru-paru seperti pneumonia.
8. Pengobatan dini infeksi pernapasan, seperti flu atau bronkitis, dapat mencegah infeksi ini berkembang menjadi pneumonia.
Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini diharapkan dapat membantu individu mengurangi risiko tertular pneumonia, meningkatkan kesehatan pernapasan secara keseluruhan, dan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi angka kematian terkait pneumonia.