Vaksin Influenza untuk Anak, Kapan Waktu yang Tepat Diberikan?/epochtimes
Health

Vaksin Influenza untuk Anak, Kapan Waktu yang Tepat Diberikan?

Anitana Widya Puspa
Rabu, 8 Mei 2024 - 00:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin influenza untuk anakmulai usia enam bulan yang diulang setiap tahun.

Ketua IDAI Cabang Jawa Barat, Lukmanul Hakim menuturkan influenza merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang siapa pun, terutama anak- anak, dan sering kali disepelekan. Namun, kejadian berulang dapat terjadi pada penyakit yang dapat menular melalui droplet ini.

Dia melanjutkan, ILI (Influenza Like Illness) merupakan kasus rawat jalan dengan gejala batuk dan demam lebih dari 38.5°C, sedangkan SARI (Severe Acute Respiratory Infection) merupakan kasus rawat inap dari infeksi pernafasan. Keduanya dapat disebabkan oleh virus Influenza. Pada 2023, paparnya, di Jawa Barat, persentasi ILI yang disebabkan virus Influenza mencapai 70,5% dan SARI yang disebabkan virus influenza juga signifikan, mencapai 30,2%.

Menurutnya pemberian vaksin flu dapat menjadi solusi memberikan perlindungan ekstra, hal ini sesuai rekomendasi dunia melalui WHO (World Health Organization) dan juga secara nasional melalui rekomendasi IDAI. Oleh karena itu, dia menilai pemberian imunisasi adalah langkah penting sebagai bentuk investasi kesehatan bagi bayi dan balita, karena dapat mencegah berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Hal ini juga penting untuk diketahui masyarakat agar masyarakat dapat mendukung pelaksanaan program imunisasi.

“IDAI merekomendasikan vaksin influenza untuk anak, yaitu diberikan mulai usia enam bulan yang diulang setiap tahun” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (6/5/2023).

Kemudian, lanjutnya, pada anak usia 6 bulan sampai 8 tahun, dua dosis dengan antigen yang sama dan interval minimal 4 minggu pada imunisasi pertama. Kemudian, pada anak usia di atas 9 tahun, imunisasi pertama sebanyak satu dosis

Dia merekomendasikan pemberian vaksin influenza karena terbukti efektif untuk menurunkan risiko kunjungan ke Instalansi Gawat Darurat, rawat inap, dan kejadian mengancam jiwa yang diasosiasikan dengan influenza. Dalam upaya pencegahan, vaksin flu quadrivalent memiliki kelebihan dibandingkan vaksin flu trivalent sebab vaksin flu quadrivalent mencakup perlindungan yang lebih lengkap terhadap dua galur influenza A dan dua lineage influenza B.

Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (P2P Dinkes Jabar) Rochady Hendra Setya Wibawa memaparkan Berdasarkan hasil pengolahan data surveilans ILI di Puskesmas Jawa Barat 2023, total jumlah kasus ILI terjadi paling banyak pada populasi anak usia 5-15 tahun, dan dapat terjadi pada kelompok usia lain.

Sedangkan, kasus SARI tertinggi, terjadi pada anak kurang dari lima tahun, tetapi juga marak terjadi pada populasi lansia, maupun dewasa. Oleh karena itu, pengawasan atau surveilans terhadap kasus influenza klinis dan infeksi pernafasan berat perlu terus dilakukan.

“Sejalan dengan diperlukannya surveilans untuk kasus influenza, maka perlu dilakukan surveilans ILI-SARI secara internasional dan nasional seperti Indonesia. Di Indonesia, surveilans meliputi 39 Puskesmas, 35 RS, 14 KKP, 13 Laboratorium regional, dan 15 jejaring,” katanya.

Kasus influenza yang ditemukan pada anak dan dewasa dapat menyebabkan komplikasi pada paru (pneumonia) yang telah terkonfirmasi dengan PCR. Pasca pandemi COVID-19, diperlukan penanganan yang optimal berupa pengawasan yang ketat terhadap peningkatan penyakit pernapasan global, termasuk influenza, serta tindakan pencegahan seperti vaksinasi, penggunaan masker, menjaga jarak, dan kebiasaan hidup bersih, terutama di Indonesia di mana influenza beredar sepanjang tahun.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro