Jam Gadang Bukittinggi, Sumatera Barat/Unsplash
Travel

Hari Buku Sedunia: Agoda Bagikan 7 Destinasi Indonesia dalam Novel Terkenal, Mana Saja?

Restu Wahyuning Asih
Selasa, 23 April 2024 - 18:39
Bagikan

4. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) - Gadis Pantai

Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer menggambarkan warisan agung di Keraton dan kesenian tradisional seperti tarian dan musik gamelan.

Tergambarkan pula kedamaian di Istana Air Taman Sari, candi Hindu dan Budha.

Novel "Gadis Pantai" karya Pramoedya Ananta Toer yang ditulis pada tahun 1987 menyoroti situasi feodalistik Jawa melalui sudut pandang pernikahan neneknya, menyoroti tema-tema pernikahan dini dan kritik sosial yang umum muncul dalam karya-karya Pramoedya.

5. Bukittinggi, Sumatera Barat - Siti Nurbaya

Bukittinggi, yang diabadikan dalam novel "Siti Nurbaya" karya Marah Rusli, memancarkan ketenangan dan kedalaman budaya sumatera yang menawan.

Telusuri landmark bersejarahnya seperti menara Jam Gadang yang ikonik dan jelajahi Pasar Atas yang ramai untuk mendapatkan kerajinan tangan dan makanan khas setempat.

Digambarkan pula arsitektur Minangkabau yang unik da keajaiban alam seperti Danau Maninjau dan Lembah Harau. Kota Padang yang terletak tak jauh dari sini menawarkan kuliner yang kaya cita rasa serta kesenian yang semarak.

"Siti Nurbaya" (1922), karya klasik yang tak lekang oleh waktu dan ditulis dalam bahasa Melayu formal, menggambarkan tragedi cinta yang mengusung tema pernikahan paksa, pengorbanan, dan penjajahan, yang terus bergema di masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi.

6. Makassar, Sulawesi Selatan - Puya ke Puya

Seperti penggambaran dalam novel "Puya ke Puya" karya Faisal Oddang, Makassar memiliki kekayaan budaya dan warisan bahari.

Jelajahi nilai historisnya di Benteng Rotterdam, nikmati pemandangan matahari terbenam di Pantai Losari, dan ikuti tur perahu ke pulau-pulau yang masih alami di Kepulauan Spermonde.

Manjakan diri anda dengan hidangan laut khas Makassar dan hidangan berbahan dasar daging sapi yang terkenal seperti Coto Makassar dan Konro.

Dalam novel "Puya ke Puya" tahun 2015, seorang pemuda menghadapi konflik antara tradisi dan kenyataan setelah kematian ayahnya. Terlepas dari konflik keluarga dan percintaan terkait warisan, ia menuntun arwah ayahnya ke puya, istilah orang Toraja untuk surga.

7. Malang, Jawa Timur - Hotel Mooi Indie

Malang menjadi inspirasi dan latar belakang dari "Hotel Mooi Indië", novel terbaru dari Sekar Ayu Asmara, yang menawarkan perpaduan sempurna antara petualangan dan relaksasi.

Jelajahi lanskap yang rimbun dengan pemandangan Gunung Bromo yang indah dan ketenangan air terjun Tumpak Sewu. Selami warisan budaya Malang dan Kampung Warna-warni Jodipan yang meriah.

Nikmati kuliner lokal seperti Bakso Malang, dan toko-toko pai apel yang terkenal di kota ini untuk menikmati makanan manis. Rasakan suasana riuhnya pasar tradisional seperti Pasar Bunga dan Pasar Senggol, di mana Anda bisa berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah.

"Hotel Mooi Indië" adalah novel horor tahun 2023 karya Sekar Ayu Asmara yang mengisahkan kehidupan tiga pasangan suami istri yang tidak saling kenal tapi saling terkait, perselingkuhan mereka menjadi pemicu munculnya kekuatan gaib yang penuh dendam di sebuah hotel.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro