Kenali Sederet Jenis Limbah Pabrik yang Berbahaya Bagi Kesehatan/ solopos.com.
Health

Sederet Jenis Limbah Pabrik yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Mutiara Nabila
Selasa, 23 Januari 2024 - 13:18
Bagikan

6. Nikel

Nikel berupa logam berwarna perak dalam bentuk berbagai mineral. Nikel diproduksi dari bijih Nikel, peleburan/ daur ulang besi, terutama digunakan dalam berbagai macam baja dan suasa serta elektroplating. 

Salah satu sumber terbesar nikel terbesar berasal dari hasil pembakaran BBM, pertambangan, penyulingan minyak, incenerator. Sementara itu, sumber nikel di air berasal dari lumpur limbah, limbah cair dari “Sewage Treatment Plant”, air tanah dekat lokasi landfill.

Zat ini bisa terpapar ke manusia dengan cara terhirup, termakan atau kontak dengan kulit. Dampaknya terhadap kesehatan bisa mengakibatkan kematian karena kanker pada paru-paru dan rongga hidung, dan mungkin juga dapat terjadi kanker pita suara.

7. Pestisida

Pestisida mengandung zat kimia dan atau bahan lain termasuk jasad renik yang mengandung racun dan berpengaruh menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia, kelestarian lingkungan dan keselamatan tenaga kerja. 

Pestisida banyak digunakan pada sektor pertanian dan perdagangan komoditas. Zat ini bisa mencemari lingkungan dan terpapar pada manusia melalui konsumsi, terhirup, atau terkena kulit. 

Dampaknya pada kesehatan antara lain bisa mengakibatkan keracunan sistemik dan menghambat enzym yang mengontrol transmisi impuls saraf, sehingga mempengaruhi kerja susunan saraf pusat yang berakibat terganggunya fungsi organ penting lainnya dalam tubuh. 

Keracunan pestisida juga dapat merusak saluran pencernaan, jaringan, dan organ penting lainnya. 

8. Arsenik

Arsene atau arsenik merupakan limbah yang ditemukan di air, bercampur dengan senyawa lain seperti oksigen, clorin atau belerang. 

Suatu tempat pembuangan limbah kimia bisa mengandung banyak arsen, meskipun bentuk bahan tidak diketahui. Zat ini biasa ditemukan dalam limbah industri peleburan tembaga atau metal lain biasanya melepas arsen inorganik ke udara. 

Arsen dalam kadar rendah biasa ditemukan pada kebanyakan fosil minyak. Pembakaran zat tersebut menghasilkan kadar arsen inorganik ke udara. 

Paparan Arsen ke dalam tubuh manusia umumnya melalui oral, dari makanan atau minuman. Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap lambung dan usus halus kemudian masuk ke peredaran darah.

Karena Arsen inorganik dikenal sebagai racun, dampaknya terhadap kesehatan jika terpapar dalam waktu lama antara lain bisa mengakibatkan kematian. 

Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila termakan melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare.

Selain itu, paparan zat ini juga dapat mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal.

9. Nitrogen Oksida

Nitrogen Oksida merupakan bahan polutan di lingkungan yang berasal dari hasil pembakaran dari berbagai bahan yang mengandung Nitrogen. Paparan pada manusia pada umumnya dengan cara terhirup atau pernafasan.

Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga tubuh menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat menyebabkan edema pada paru-paru.

10. Sulfur Oksida 

Sumber Sulfur Oksida bersal dari pembakaran BBM dan batu bara, penyulingan minyak, industri kimia dan metalurgi.

Dampak pada kesehatan antara lain bisa menyebabkan keracunan akut. Jika masuk ke saluran pencernaan bisa menyebabkan rasa terbakar di mulut, faring, perut, yang disusul dengan muntah, diare, tinja merah gelap dan tekanan darah turun drastis.

Sementar itu, jika terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk, rasa tercekik, kemudian dapat terjadi edema paru, rasa sempit didada, tekanan darah rendah dan nadi cepat.

Jika terkena kulit bisa terasa sangat nyeri dan kulit terbakar.

11. Karbonmonoksida 

Karbonmonoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna. Zat ini bisa terpapar pada manusia dengan cara terhirup.

Dampaknya pada kesehatan antara lain menyebabkan keracunan akut, membuat darah tidak bisa mengikat dan membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi otak atau sesak nafas, gangguan susunan saraf, dan jantung, karena organ tersebut kekurangan oksigen dan selanjutnya dapat mengakibatkan kematian.

Paparan karbonmonoksida dalam jangka panjang dapat menyebabkan keracunan kronis yang menimbulkan kelainan pada pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, jantung, dan darah.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro