Bisnis.com, JAKARTA — Ketika mengerjakan sesuatu atau pekerjaan di kantor, seseorang sering sekali duduk terlalu lama duduk dan perlu untuk meregangkan tubuh. Kebiasaan ini sebenarnya memiliki dampak buruknya bagi kesehatan tubuh.
Kehidupan modern memudahkan kita menghabiskan sebagian besar hari dengan duduk. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa tubuh kita tidak dirancang untuk terlalu banyak beraktivitas.
Meskipun butuh waktu bagi para ilmuwan medis untuk mengetahui perubahan pola perilaku kita, tampak jelas bahwa duduk dan melakukan aktivitas menetap lainnya berisiko terhadap kesehatan kita.
Evolusi dan susunan genetik manusia menunjukan bahwa manusia diciptakan untuk bergerak. Saat kita terlalu banyak duduk dan tak bergerak, tubuh dan pikiran akan merosot dan menua dengan cepat sehingga berpengaruh pada kesehatan.
Terlalu banyak duduk menunjukan bahwa tubuh tidak aktif untuk bergerak. Sebuah penelitian menemukan resiko terlalu banyak duduk seperti kelebihan berat badan, obesitas beberapa jenis kanker hingga kematian dini.
Selain itu, duduk dalam waktu lama diduga memperlambat metabolisme sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh mengatur gula darah, tekanan darah, dan memecah lemak tubuh.
Ada juga bukti bahwa terlalu banyak duduk dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan mental seperti depresi, menurut studi kohort yang diterbitkan pada Januari 2023 di Journal of Affective Disorders.
Para peneliti menganalisis 13 studi tentang waktu duduk dan tingkat aktivitas. Mereka menemukan bahwa mereka yang duduk lebih dari delapan jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang serupa dengan risiko kematian akibat obesitas dan merokok.
Namun, tidak seperti beberapa penelitian lain, analisis data terhadap lebih dari 1 juta orang ini menemukan bahwa aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 60 hingga 75 menit setiap hari dapat melawan efek terlalu banyak duduk.
Penelitian lain menemukan bahwa bagi orang-orang yang paling aktif, waktu duduk hanya memberikan kontribusi kecil terhadap risiko kematian.
Secara keseluruhan, penelitian tampaknya menunjukkan fakta bahwa lebih sedikit duduk dan lebih banyak bergerak berkontribusi terhadap kesehatan yang lebih baik.
Untuk itu, kamu bisa mengurangi risiko kesehatan yang buruk akibat tidak aktif, dengan berolahraga secara teratur, minimal 150 menit seminggu, dan mengurangi waktu duduk. (Ernestina Jesica Toji)