Gejala parkinson
Health

Ternyata Kesepian Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Parkinson

Redaksi
Sabtu, 14 Oktober 2023 - 14:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kesepian merupakan keadaan kurangnya berinteraksi sosial sehingga menyebabkan perasaan sepi. Ternyata Kesepian bisa meningkatkan risiko penyakit parkinson. 

Kurangnya koneksi sosial dapat menyebabkan pilihan gaya hidup yang tidak sehat, penurunan daya ingat dan depresi. Terlepas dari dampaknya terhadap kesehatan mental, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Parkinson.

Sebagai informasi, penyakit Parkinson adalah kondisi otak degeneratif yang berkaitan dengan usia, yang berarti penyakit ini menyebabkan kerusakan pada bagian otak

Hal ini akan menyebabkan gerakan lambat, gemetar, masalah keseimbangan, dan banyak lagi. Sebagian besar kasus terjadi karena alasan yang tidak diketahui, tetapiada pula yang diturunkan. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan, namun ada banyak pilihan pengobatan yang berbeda.

Walaupun kesepian tidak menjadi penyebab langsung penyakit parkinson. Namun, ada hubungan antara kesepian dan perkembangan penyakit Parkinson. 

Dilansir dari medicaldaily.com pada Sabtu (14/10/2023), para peneliti mempelajari data dari 491.603 orang dewasa dari UK Biobank, sebuah lembaga pencatatan kesehatan besar penduduk Inggris. Para peserta, yang berusia antara 38 dan 73 tahun, tidak menderita Parkinson pada awal penelitian.

Mereka pertama kali dinilai pada tahun 2006 hingga 2010 dan kemudian ditindaklanjuti hingga tahun 2021. Saat peserta diminta menjawab “Apakah Anda sering merasa kesepian?”, 18,51% merespons positif perasaan kesepian.

Setelah rata-rata tindak lanjut selama 15,58 tahun, terdapat 2.822 kasus diagnosis Parkinson.  549 diantaranya melaporkan merasa kesepian. Secara keseluruhan, individu yang melaporkan kesepian memiliki kemungkinan 1,37 kali lebih besar terkena Parkinson.

Meskipun para peneliti memperkirakan adanya peningkatan risiko Parkinson selama lima tahun pertama kesepian, penelitian menunjukkan adanya hubungan tersebut dalam 10 tahun berikutnya.

Orang yang didiagnosis Parkinson kemungkinan besar adalah pria lanjut usia, perokok, dan memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi, diabetes, tekanan darah, serangan jantung, atau stroke. 

Selain itu, mereka akan lebih rentan terhadap kecemasan atau depresi dan memiliki skor risiko poligenetik yang lebih tinggi untuk terkena parkinson, yang mengukur kecenderungan genetik mereka untuk mengembangkan kondisi tersebut. (Ernestina Jesica Toji)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro