Parkinson/Kemenkes
Health

Pria 2 Kali Lebih Berisiko Terkena Parkinson Dibandingkan Perempuan

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 12 Maret 2025 - 09:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah studi baru menemukan bahwa pria memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit Parkinson, dibandingkan dengan wanita.

Dilansir dari timesofindia, studi yang dipimpin oleh para ilmuwan dari La Jolla Institute for Immunology di California, menemukan bahwa pria memiliki peluang lebih dari dua kali lipat untuk terkena penyakit Parkinson daripada wanita, dan alasan potensialnya bisa jadi adalah protein yang biasanya jinak di otak.

Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation.

Mereka mengidentifikasi peran PTEN-induced kinase 1 (PINK1), protein yang penting untuk regulasi energi seluler di otak.

Pada beberapa pasien Parkinson, sistem imun secara keliru menyerang sel-sel otak yang mengekspresikan PINK1, yang menyebabkan neurodegenerasi. Sel-sel T sistem imun ini jauh lebih tersebar luas dan agresif di otak pria daripada wanita.

"Perbedaan berdasarkan jenis kelamin dalam respons sel T sangat, sangat mencolok. Respons imun ini mungkin merupakan komponen mengapa kita melihat perbedaan jenis kelamin dalam penyakit Parkinson," kata imunolog Alessandro Sette, dari Institut Imunologi La Jolla dalam sebuah pernyataan.

Mereka menganalisis sampel darah dari pasien Parkinson, dan memeriksa reaksi sel T, terhadap berbagai protein yang terkait dengan Parkinson.

PINK1 muncul sebagai target yang signifikan. Studi tersebut menemukan peningkatan enam kali lipat dalam sel T yang menyerang PINK1 pada pasien Parkinson pria dibandingkan dengan otak yang sehat. Ini hanya 0,7 kali lipat pada pasien wanita.

Penyakit Parkinson (PD) adalah kondisi otak yang menyebabkan masalah pada pergerakan, kesehatan mental, tidur, nyeri, dan masalah kesehatan lainnya.

Kondisi ini memburuk seiring waktu, dan tidak ada obatnya. Terapi dan obat-obatan hanya dapat mengurangi gejalanya. Gejala umumnya meliputi tremor, kontraksi otot yang menyakitkan, dan kesulitan berbicara. Parkinson biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, tetapi beberapa orang muda juga dapat terkena kondisi ini.

Kesehatan Mental Wanita: Menyeimbangkan Karier, Pengasuhan, dan Harapan Masyarakat di Tengah Krisis Kesehatan Mental yang Meningkat

Mengetahui bagaimana penyakit ini berevolusi dan berkembang, membuka peluang untuk menemukan cara menghentikan kerusakan ini.

"Kami berpotensi mengembangkan terapi untuk memblokir sel-sel T ini, sekarang setelah kami mengetahui mengapa sel-sel tersebut menargetkan otak," kata imunolog Cecilia Lindestam Arlehamn, dari Institut Imunologi La Jolla.

Para peneliti juga menyatakan bahwa kemampuan menemukan sel-sel T yang sensitif terhadap PINK1 ini dalam sampel darah dapat menyebabkan penyakit Parkinson didiagnosis pada tahap awal. Diagnosis dini dapat membantu pengobatan dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro