Ilustrasi ketakutan/Istimewa
Health

Enochlophobia Bukan Sekadar Takut Keramaian, Ini Fakta-Faktanya

Redaksi
Rabu, 27 September 2023 - 12:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Enochlophobia merupakan fobia terhadap keramaian. Biasanya, penderita fobia ini mengalami gejala fisik dan psikis.

Dilansir dari PsychCentral, seseorang dengan fobia ini mengalami tingkat kecemasan yang tinggi ketika berada di tengah keramaian. Tidak hanya itu, mereka bisa merasa ketakutan hanya memikirkan untuk berada di tengah keramaian. Banyak penderita enochlophobia berusaha semaksimal mungkin menghindari keramaian dalam situasi apa pun.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui dari enochlophobia.

1. Menghindari banyak tempat

Penderita fobia ini berusaha keras dalam menghindari keramaian. Tempat-tempat ramai membuat mereka cemas. Biasanya, mereka menghindari berada di bioskop, pesta, festival, taman hiburan, konser, dan tempat ramai lainnya.

2. Memiliki gejala yang sama dengan beberapa fobia lainnya

Enochlophobia memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan fobia dan kondisi kesehatan mental lainnya, termasuk fobia spesifik, agorafobia (fobia tempat atau situasi yang membuat panik), okholofobia (fobia keramaian), dan gangguan kecemasan sosial.

Dilansir dari Healthline, geala enochlophobia di antaranya adalah peningkatan detak jantung, berkeringat, pusing, sesak napas, sakit perut, diare, menangis.

3. Ada teori mengenai fobia berkembanv

Penyebab pasti enochlophobia tidak diketahui. Namun, para peneliti memiliki dua teori dasar tentang bagaimana fobia berkembang. Teori-teori ini meliputi model pengkondisian klasik, yakni fobia yang disebabkan oleh peristiwa menakutkan atau sangat emosional yang terjadi sehubungan dengan objek atau peristiwa netral dan teori pemodelan atau ketika seseorang mengamati reaksi panik pada orang lain saat menyangkut suatu objek atau situasi tertentu.

4. Ada beberapa klasifikasi gejala

Dilansir dari Verywell Mind, fobia ini memiliki gejala fisik, psikis, dan perilaku. Gejala fisik meliputi pingsan, pusing, palpitasi jantung, peningkatan detak jantung, ketegangan otot, mual, serangan panik, sensasi tercekik, gemetar, sesak napas, berkeringat, muntah, dan lainnya. Lalu, untuk gejala kognitifnya meliputi depersonalisasi, merasa marah, merasa putus asa, dan berpikir negatif. Kemudian, gejala perilaku bisa berupa menghindari situasi, menempel pada seseorang, menangis, dan melarikan diri dari situasi atau tempat.

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro