Daftar film dan serial yang bisa ditonton secara streaming online di platform Netflix/Netflix.com
Entertainment

Diancam Sekte, Netflix Jaga Ketat Sutradara In The Name of God: A Holy Betrayal

Restu Wahyuning Asih
Senin, 13 Maret 2023 - 16:59
Bagikan

Dokumenter Netflix berjudul In The Name of God: A Holy Betrayal menceritakan empat tokoh agama yang memiliki sekte menyimpang. Pemimpin ini ternyata melakukan berbagai tindakan kriminal.

Jesus Morning Star (JMS) 

In The Name of God dibuka dengan kasus Jeong Myeong Seok atau JMS. Ia mendeklarasikan dirinya sebagai seorang tokoh agama yang memiliki ribuan pengikut.

Para pengikut setianya percaya bahwa Jong Myeong Seok sakti karena memiliki keahlian meramal dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Namun ternyata JMS merupakan pelaku kejahatan seksual yang mengincar gadis perawan di bawah umur.

Five Oceans 

Kemudian pada episode 4, menceritakan Five Oceans. Kultus ini cukup menggemparkan Korea ketika 32 orang; 28 perempuan dan empat laki-laki ditemukan meninggal dunia pada 29 Agustus 1987.

Ternyata, Five Oceans merupakan sekte yang didirikan untuk menutupi bisnis perdagangan. Pemimpin kelompok ini yakni Park Soon-ja.

Pada 1987, ia turut ditemukan meninggal dunia bersama 31 orang lainnya di Gyeonggi-do. Mereka diyakini melakukan bunuh diri massal.

Jasad mereka pun ditemukan dalam posisi yang tak biasa, lebih tepatnya mengerikan.

Baby Green

Bertajuk On the Way to the Heaven dan The Baby Garden of Death, sekte ini dipimpin oleh Kim Ki-soon.

Tokoh agamawan ini diduga melakukan pemerasan, penyerangan fisik, dan pembunuhan.

Sekte Baby Garden pun telah ada sejak 1980-an. Namun pada 90-an Kim Ki-soon terjerat kasus eksploitasi seksual anak di bawah umur.

Manmin Central Church

Dua episode terakhir dokumenter ini mengupas sekte bernama Manmin Central Church.

Diceritakan, Manmin Central Church dipimpin oleh Lee Jae-rock. Ia dikenal lewat kemampuan menyembuhkan banyak penyakit.

Banyak pengikutnya kemudian tak percaya kepada medis, dan lebih mengikuti pengobatan alternatif kepada dirinya.

Sayangnya hal itu membuat banyak orang meninggal karena tak mendapat perawatan yang sempurna dari rumah sakit.

Kejahatannya sama seperti pemimpin lain, pada 2018, Lee Jae Rock diduga melecehkan sembilan perempuan setelah mengklaim dirinya tak memiliki hasrat seksual.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro