Demensia biasanya disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya sel saraf dan koneksinya di otak. Tergantung pada area otak yang rusak, demensia dapat mempengaruhi orang secara berbeda dan menyebabkan gejala yang berbeda.
Sebagai contoh, berikut ini beberapa penjelasan mengenai penyebab dari demensia, di antaranya :
- Demensia Vaskular
Demensia jenis ini disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak Anda. Masalah pembuluh darah dapat menyebabkan stroke atau mempengaruhi otak, seperti dengan merusak serat di materi putih otak.
Tanda-tanda paling umum dari demensia vaskular adalah penderita akan kesulitan saat memecahkan masalah, pemikiran yang lambat, dan kehilangan fokus.
- Demensia Tubuh Lewy
Demensia tubuh lewy adalah demensia yang disebabkan oleh gumpalan protein abnormal seperti balon yang ditemukan di otak penderita.
Tanda dan gejala umum demensia ini seseorang kerap kali menjadi halusinasi, kehilangan fokus, berpikir lambat, sering tremor hingga mengalami kekakuan.
- Demensia Frontotemporal
Untuk jenis ini akan ditandai dengan kerusakan sel saraf dan koneksinya pada lobus frontal dan temporal otak. Ini adalah area yang umumnya terkait dengan kepribadian, perilaku, dan bahasa.
Gejala umum demensia Frontotemporal akan mempengaruhi perilaku, kepribadian, pemikiran, penilaian, bahasa dan gerakan.
Pencegahan Demensia
Cara pasti dari mencegah demensia ini belum ditemukan, namun beberapa hal yang Anda lakukan bisa jadi bermanfaat untuk menurunkan kemungkinan terkena demensia.
Misalnya, jaga pikiran Anda tetap aktif dengan melakukan aktivitas yang merangsang mental, seperti membaca, memecahkan teka-teki, bermain permainan kata, dan pelatihan memori yang dapat menunda timbulnya demensia dan mengurangi efeknya.
Kemudian, jadilah aktif secara fisik dan melakukan interaksi sosial, hal ini dipercaya dapat menunda timbulnya demensia dan mengurangi gejalanya.
Terakhir, dengan mendapatkan vitamin yang cukup, karena menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah dalam darah mereka lebih mungkin untuk mendapatkan penyakit alzheimer dan demensia.