9. Tidak Ada Cukup Dokter untuk Mengobati Semua Orang
Tidak banyak orang setiap tahun mengikuti salah satu ujian sertifikasi dalam pengobatan sakit kepala, jadi jumlahnya di bawah 1.000 untuk spesialis sakit kepala bersertifikat. Terlebih lagi, di beberapa negara bagian tidak ada spesialis sakit kepala bersertifikat, yang berarti pasien harus melakukan perjalanan untuk mendapatkan perawatan.
10. Meditasi dan Olahraga Dapat Membantu Mencegah Migrain
Ketika berurusan dengan pemicu, stres memiliki dampak besar pada banyak penderita migrain. Jadi, perubahan gaya hidup tertentu bisa membantu. Salah satu peran yang dapat dimainkan oleh olahraga adalah membantu manajemen stress. Olahraga seperti melakukan yoga secara teratur, aktivitas aerobik, dan juga hal-hal seperti meditasi, yoga meditasi, mindfulness, hal-hal semacam itu dapat membantu mengelola stres.
11. Kolik Pada Bayi Merupakan Gejala Migrain
10% orang yang terkena migrain adalah anak-anak. Terlebih lagi, kolik (sering rewel atau menangis) pada bayi merupakan tanda bayi mengalami migrain atau akan mengalami migrain di kemudian hari. Bayi yang lahir dari ibu dengan migrain adalah sekitar dua setengah kali lebih mungkin mengalami kolik daripada bayi yang lahir dari ibu yang tidak menderita migrain.
12. Sakit Kepala Migrain Mengakibatkan Emosional
Hidup dengan sakit kepala migrain, bersama dengan ketakutan terus-menerus akan migrain, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental Anda. Penderita migrain 41% lebih mungkin mengalami depresi daripada mereka yang tidak mengalami migrain. Ada beberapa hal yang menjadi komorbiditas. Jadi jika Anda memiliki diagnosis migrain, Anda memiliki peningkatan risiko juga mengalami depresi dan kecemasan.
13. Migrain Bisa Distigmatisasi Sebagai Malas
Ada stigma yang signifikan seputar sakit kepala migrain kronis. Karena migrain adalah penyakit yang tidak terlihat, rasa sakit orang sering diabaikan oleh mereka yang belum pernah mengalaminya. Migrain ini menimbulkan stigma yang sangat tinggi bagi penderita migrain yang sering harus bolos kerja. Mereka bisa dicap malas ketika mereka benar-benar kesakitan.
14. Terlalu Sering Konsumsi Obat Migrain Dapat Menyebabkan Sakit Kepala Berulang
Migrain dan sakit kepala berulang disebabkan oleh penggunaan obat migrain yang berlebihan. Obat akan bekerja pada awalnya, tetapi akan kehilangan kemanjurannya. Pasien membutuhkan lebih banyak obat untuk mencoba mengatasi rasa sakitnya, tetapi itu sebenarnya menyebabkan lebih banyak rasa sakit.
15. Migrain Dapat Mengubah Struktur Otak
Migrain dapat mengubah struktur otak dari waktu ke waktu. Salah satu alasan hal ini dapat terjadi adalah karena gangguan aliran darah ke area otak tertentu selama serangan migrain. Perubahan neurologis di otak selama serangan migrain menyebabkan pelebaran pembuluh darah otak, yang kemudian memperburuk sakit kepala dan memicu aktivasi tambahan saraf.
16. Seks Dapat Meredakan Gejala Migrain Bagi Beberapa Orang
Seks telah ditemukan untuk meredakan gejala migrain bagi sebagian orang. Ada anggapan bahwa neurotransmiter tertentu, seperti serotonin, norepinefrin, dan dopamin, yang dilepaskan selama orgasme dapat berperan.