1. Ada Berbagai Jenis Migrain
Sakit kepala migrain tidak semuanya sama. Beberapa orang mengalami migrain kronis, yaitu ketika seseorang mengalami sakit kepala selama 15 hari atau lebih per bulan. Ada juga migrain menstruasi, yang bisa terjadi sebelum, selama, atau setelah menstruasi. Beberapa orang mengalami migrain okular yang mengganggu penglihatan tetapi tidak menimbulkan rasa sakit.
2. Penyebab Sakit Kepala Migrain Belum Jelas
Migrain adalah gangguan neurovaskular kompleks yang dapat dipicu oleh berbagai rangsangan. Pemicu migrain mencakup dehidrasi, stres, kecemasan, depresi, gangguan tidur, diet, dan faktor lingkungan lainnya. Meskipun demikian, serangan migrain dapat dimulai tanpa pemicu yang diketahui.
3. Migrain Mempengaruhi Wanita Tiga Kali Lebih Banyak Dibanding Pria
Perempuan dianggap memiliki insiden migrain yang lebih tinggi karena fluktuasi normal hormon yang terkait dengan siklus menstruasi.
4. Wanita Dengan Migrain Menstruasi dapat Mengalami Migrain Jenis Lain
Sementara migrain menstruasi dapat terjadi sebelum, selama, dan setelah periode Anda, wanita yang memiliki migrain menstruasi juga lebih mungkin untuk mengalami migrain lain dalam waktu sebulan. Penarikan estrogen adalah pemicu bagi wanita yang rentan terhadap migrain menstruasi yang berarti saat-saat estrogen secara alami lebih rendah selama siklus Anda.
5. Banyak Migrain Bersifat Genetik
Alasan mengapa kebanyakan orang mengalami migrain adalah genetika, mereka mewarisi salah satu dari lebih 28 gen yang terkait dengan migrain. Namun, penyebab setiap serangan bisa sangat bervariasi dari orang ke orang dan dari serangan ke serangan.
6. Disabilitas Migrain Dianggap Umum
Migrain adalah penyakit keenam yang paling melemahkan di dunia. Faktanya, migrain lebih umum daripada gangguan umum lainnya seperti diabetes, epilepsi, dan asma, tetapi kemungkinannya paling kecil untuk didiagnosis.
7. Setengah dari Semua Migrain Tidak Pernah Didiagnosis
Lebih dari 50% orang dengan migrain tidak terdiagnosis atau salah didiagnosis. Seringkali pasien mengabaikan gejala mereka karena tidak dianggap sangat parah atau sering terjadi. Terlebih lagi, banyak pasien yang membawa gejalanya ke dokter yang kemungkinan salah didiagnosis menderita penyakit sinus atau sakit kepala tegang.
8. Migrain dapat Menyebabkan Sensitivitas Terhadap Wewangian
Banyak orang dengan migrain sangat sensitif terhadap bau, sampai mual atau pusing saat terkena aroma tertentu. Orang yang hidup dengan migrain sering melaporkan peningkatan kepekaan terhadap rangsangan sensorik, khususnya terhadap cahaya, suara, dan bau. Rangsangan sensorik semacam itu dapat memicu migrain.