Bisnis.com, JAKARTA – People pleaser dapat diartikan sebagai kepribadian yang selalu berusaha menyenangkan orang lain atau tidak ingin membuat orang di sekelilingnya kecewa. Simak apakah kamu merupakan tipe people pleaser atau tidak.
Psikolog Ni Made Putri Ariyanti mengatakan perilaku people pleaser cenderung membuat orang menomorduakan atau bahkan melupakan keinginan diri sendiri.
“Biasanya, hal ini muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktor seseorang menjadi people pleaser ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan," ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip, Senin (6/9/2021).
Dia menambahkan perilaku people pleasing dapat memunculkan rasa frustrasi. Pasalnya, banyak orang yang memanfaatkan para people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan. Pada akhirnya, kata dia, hal ini akan menjadi serius dan kebiasaan tersebut sulit untuk dihentikan.
Apakah kamu sering kesulitan berkata 'tidak' atau selalu ingin membuat orang lain senag? Simak tanda-tanda people pleaser yang patut kamu waspadai seperti dilansir dari Riliv Psikologi Indonesia"
1. Sering meminta maaf
Salah satu ciri yang identik bagi people pleaser adalah sering mengucap “maaf” bagi kesalahan yang tidak dia perbuat. Bahkan, tipe orang yang masuk kategori people pleaser siap untuk disalahkan, meskipun hal itu merupakan kesalahan orang lain.
"People pleaser berpikir lebih baik meminta maaf daripada orang lain memusuhi atau bahkan membenci dia," ujar Ni Made Putri Ariyanti.
2. Perlu validasi dari orang lain
People pleaser memiliki pemikiran bahwa dia hanya pantas disukai oleh seseorang jika telah memberikan semua yang dimiliki kepada orang tersebut.
"Karena takut akan penolakan, people pleaser pun berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari orang tersebut," imbuhnya.
3. Merasa bersalah
People pleaser sangat enggan berkata 'tidak' atau selalu mengiyakan permintaan orang lain di setiap kesempatan.
Salah satu contohnya jika kamu tidak ingin pergi ke suatu pesta, tetapi kamu tetap datang karena dipaksa teman. Akhirnya, kamu merasa bersalah karena membuang-buang waktu, padahal kamu bisa mengisi waktu untuk kegiatan lain.
"Menolong itu baik, tapi perlu tahu batasan diri sendiri. Karena menentukan apa yang ingin kita lakukan adalah hak kita," ucap Ni Made Putri Ariyanti.
Lalu, bagaimana cara berhenti menjadi people pleaser?
Kamu bisa menolak dengan sopan ajakan teman dan berikan alasan yang jelas. Penting menyadari apa penyebab kamu ingin menyenangkan orang lain dan menetapkan batasan dengan mengetahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan. Termasuk hal apa yang orang lain suka dan tidak disuka.
Saat mengatakan tidak mau, kamu memang perlu memberikan penjelasan asal jangan berlebihan. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, kamu bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih.
"Terima kasih sudah mengajak aku, sayangnya aku tidak bisa hadir. Lain kali ajak lagi aku ya," ucapnya.
Kamu juga bisa meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Namun, kamu sebaiknya jangan meminta maaf hanya karena ingin merasa lebih baik terhadap dirimu sendiri. Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan validasi dari diri mu. Berhentilah mencari validasi dan apresiasi dari orang lain karena kamu hanya perlu menemukannya dari dalam dirimu sendiri.
Lakukan aktivitas yang membuatmu merasa senang karena sebuah pencapaian akan sesuatu. Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka yang dapat memberatkan.
"Yang terpenting, nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa bersalah. Kalau kamu merasa senang, kamu tidak perlu menyenangkan orang lain," kata Ni Made Putri Ariyanti.