Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo akan menyelenggarakan kembali Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021 dengan tema “Recovering Industry with Slow Fashion”.
Acara ini akan dilangsungkan selama 4 hari, mulai 18 – 21 Februari 2021 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).
“Saya gembira menyaksikan komunitas fashion muslim terus bergerak bersama-sama bangkit dari keadaan yang sempat membuat kita semua terpuruk," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki dalam sambutannya di acara virtual launching MUFFEST.
Dia mengatakan saat ini keadaan cukup sulit karena pandemi covid-19 perekenomian dunia pun mengalami perubahan besar sehingga berpengaruh juga terhadap UKM fashion.
Namun, menurutnya, fokus saat ini adalah tetap bagaimana kehidupan harus terus berjalan dengan melaksanakan segala upaya memulihkan aspek kehidupan agar dapat bertahan, UKM perlu memahami perubahan perilaku konsumen dan beradaptasi dengan situasi “new normal”.
"Disinilah bentuk kontribusi MUFFEST yang terus merangkul para pelaku dunia fashion membantu aktivitas penjualan, mendorong UKM agar usahanya sehat kembali sebab dalam kondisi ini penting bagi kita semua untuk menyadari selalu menjaga kesehatan diri sekaligus penting juga menjaga kesehatan ekonomi, dan menyadari juga kekuatan indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.”, tambahnya.
Lebih jelas lagi, Teten menambahkan, MUFFEST mengajak UKM mengedepankan sustainable fashion dengan konsep 3 pilar yaitu people, planet dan profit. Cita-cita sustainable ini sejalan dengan arah kebijakan dan program Kementrian Koperasi dan UKM diantaranya usaha berbasis teknologi yang berkaitan erat dengan revolusi industri 4.0 atau digitalisasi usaha berkelanjutan yang fokus pada keberlanjutan sumber daya alam, sumber daya manusia dan manajemen bisnis yang berkelanjutan.
Rantai pasok yang terintegrasi dan inklusif yang berorientasi skala percepetan peningkatan daya saing yang mengutamakan standarisasi produk global konsolidasi melalui rumah produksi bersama dan konsolidasi politik. Diharapkan melalui pendekatan pemasaran yang terintegrasi sesuai rantai nilai melalui MUFFEST UKM Indonesia bisa menguasai pasar dalam negeri dan bisa diterima pasar diluar negeri.
Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber menyampaikan, tahun ini mereka membawa tema besar “Recovering industry fashion melalui slow fashion, dimana MUFFEST tahun ini benar-benar melihat pentingnya bahwa sustainable fashion yang dibawakan tahun lalu menjadi lebih penting lagi.
"Juga, kami rencananya akan melaunching koperasi fashion pada awal tahun 2021 dimana kami membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan ketelitian untuk dapat melahirkan koperasi fashion yang tidak hanya dibentuk khusus untuk member IFC namun juga untuk keseluruhan industri fashion diseluruh Indonesia agar diharapkan menjadi koperasi yang benar-benar diharapkan pelaku fashion Indonesia ” ujar Ali.
Dirk Luebbert, Designer yang berasal dari Malaysia menceritakan tentang perjalanan panjang bisnis yang ia bangun khususnya pada produk muslimah, dan memberikan saran kepada pelaku industri fashion.
“Kita harus fokus kepada permintaan konsumen," katanya.
Dirk Lueebbert adalah seorang CEO yg mengembangkan beberapa brands di Malaysia. Salah satunya adalah sebuah brand yg diperuntukkan bagi segmen pasar muslimah, EMEL, yg artinya AMAL dlm bhs Arab yang Melinda Loi sebagai desainer utamanya.
Sedangkan, Yod Yoko, Designer yang berasal dari Thailand, juga menceritakan tentang produk yang dimilikinya serta memberikan informasi tentang koleksinya yang mengusung gaya modern Artistic Experimental Craft.
Dia mengatakan bahwa bahan hand painted yang digunakan sebagai bahan dasar busana rancangannya merupakan bahan alami yang berkualitas yang ada di Thailand , seperti silk satin, silk chiffon, organza silk, dan Thai Silk.