Sampul buku Habibie & Ainun (2010)./Wikipedia
Relationship

Sejarah 22 Mei : Ketika Ainun Pergi Meninggalkan Habibie

Herdanang Ahmad Fauzan
Jumat, 22 Mei 2020 - 17:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Bagi beberapa orang, 22 Mei adalah hari peringatan persatuan. Orang Jerman dan Italia, misalnya, mengenang 22 Mei sebagai hari terjalinnya kesepakatan Pakta Baja (Pact of Steel) antara Adolf Hitler dan Benito Mussolini (1939), yang merekatkan hubungan kedua negara.

Namun, bagi Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J. Habibie), ceritanya lain lagi. Di mata mantan Presiden Indonesia tersebut, 22 Mei adalah hari peringatan perpisahan.

Ya, tepat hari ini pada 2010 alias 10 tahun lalu, Habibie berpisah dengan istrinya Hasri Ainun Besari. Ainun, begitu perempuan kelahiran Semarang itu biasa disapa, meninggal dunia di Munchen akibat penyakit kanker ovarium yang dideritanya.

Habibie tidak tinggal diam pada hari-hari jelang perpisahan itu. Kendati telat mengetahui bila istrinya menderita kanker, sepanjang 24 jam sebelum kepergian Ainun,  Habibie mati-matian mencari tiket penerbangan dari Indonesia ke Munchen guna menjamin fasilitas kesehatan terbaik untuk istrinya.

Sempat gagal mendapat tiket dari Dubes Jerman ketika itu, Habibie akhirnya bertemu dengan keajaiban saat sejumlah penumpang membatalkan tiket penerbangan first-class hari itu sehingga dirinya bisa memberangkatkan Ainun ke RS Ludwig-Maximilians-Universität, Klinikum Grosshadern, Munchen.

Ainun di sisi lain, seperti dicatat Habibie dalam bukunya Habibie & Ainun (2010), berkali-kali meminta dirinya tenang karena "seperti sudah bisa menebak kematiannya."

Sebelum wafat, Ainun bahkan meminta agar Habibie menyiapkan pakaian ganti. "Saya tidak bisa meninggal dengan pakaian kotor," ucap Ainun saat itu.

Ainun akhirnya benar-benar pergi dan duka yang dalam tersisa dalam benak Habibie. Duka itu muncul dalam berbagai karya Habibie sejak 2010 hingga akhir hayatnya.

"B.J. Habibie [setelah kematian Ainun] selalu melakukan perenungan dan mencati jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti 'di mana ainun sekarang?, bagaimana keadaannya, atau bagaimana saya dapat terhubung dengan Ainun sekarang?'," tulis A. Makmur Makka dalam bukunya Inspirasi Habibie (2020)

Penilaian Makka pernah divalidasi sendiri oleh Habibie dalam buku Habibie & Ainun (2010).

"[Sewaktu Ainun masih hidup] saya takut sekali kalau mati, siapa yang jaga Ainun? Kalau sekarang tidak takut karena Ainun di dimensi lain saat ini," tulis Habibie.

Sembilan tahun kemudian, Habibie yang sudah tak takut mati akhirnya 'menyusul' Ainun. Tepatnya pada 11 September 2019 pukul 18.05 WIB, dia mengalami gagal jantung setelah perawatan intensif  di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta sejak awal September.

Jenazah Habibie akhirnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, tepat di sebelah makam Ainun. Setelah 9 tahun berpisah, mereka akhirnya berdampingan lagi.

Menariknya, kendati Habibie dan Ainun sudah meninggalkan dunia ini, mereka tak pernah hilang dalam rekaman publik. 

Penulis naskah film Habibie & Ainun Gina S. Noer menyebut rekaman ingatan yang tak bisa hilang itu adalah hal yang wajar belaka.

"Bagi saya, ini bukan cuma kisah cinta yang sejati, tapi adalah kisah pengabdian dua orang anak bangsa yang sangat mencintai bangsanya," ujar Gina.

Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro