Virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan covid-19 hampir pasti berasal dari kelelawar, yang telah berevolusi dan kebalan terhadap virus. Pertahanan ini mendorong virus untuk bereplikasi lebih cepat sehingga mereka bisa melewati pertahanan kekebalan kelelawar.
Pada gilirannya, itu mengubah kelelawar menjadi pembawa virus yang cepat bereproduksi dan sangat menular. Kemudian ketika virus kelelawar ini pindah ke mamalia lain, makhluk yang tidak memiliki sistem kekebalan cepat, virus dengan cepat menyebar ke inang baru mereka. Sebagian besar bukti menunjukkan bahwa Sars-CoV-2 mulai menginfeksi manusia melalui spesies perantara, seperti trenggiling.
"Virus ini mungkin melompat dari kelelawar ke hewan lain, dan bahwa hewan lain itu mungkin dekat manusia, mungkin di pasar dan jika hewan satwa liar itu memiliki virus, virus itu bersumber dari kelelawar dan kami berinteraksi dengannya, ada kemungkinan virus itu akan menyebar ke orang yang menangani hewan itu. Kemudian orang itu akan pulang dan menyebarkannya ke orang lain dan kita mengalami wabah,” kata virolog Profesor Edward Holmes dari Universitas Sydney dikutip dari The Guardian, Kamis (16/4/2020).
Adapun penularan Sars-CoV-2, yang terjadi ketika tetesan air yang mengandung virus dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi dalam batuk atau bersin.