Ilustrasi varian baru Covid-19 KP.1 dan KP.2. Dok CDC
Health

Gejala Covid Nimbus, dan Fakta-faktanya

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 9 Juli 2025 - 14:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Varian covid Nimbus NB.1.81 merupakan turunan dari varian Omicron. Pada bulan Januari 2025, varian ini telah menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah Asia dan negara lainnya, termasuk Amerika Serikat.

World Health Organization akan terus memantau perkembangan varian Nimbus akibat penyebarannya yang semakin meningkat dan risiko terkena dampaknya terhadap masyarakat. Berdasarkan bukti yang ada, masyarakat tetap perlu waspada dan tidak panik untuk mengurangi risiko terkena virus tersebut.

Dilansir dari Ciputra Hospital, sama seperti varian Omicron sebelumnya, NB.1.8.1 cenderung lebih mudah menular. Namun, sampai saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian Nimbus menyebabkan penyakit yang lebih parah dari varian sebelumnya.

Berdasarkan data awal laboratorium dan uji klinis, vaksin Covid-19 yang sudah diperbaharui, termasuk vaksin bivalen dan vaksin booster berbasis XBB masih efektif melindungi tubuh dari gejala berat yang bisa membuat seseorang menjalani perawatan inap hingga mengancam nyawa. Meski demikian, infeksi virus masih tetap bisa terjadi, terutama pada orang yang memiliki sistem imun lemah atau belum menjalani vaksinasi.

Bahkan, obat antivirus seperti nirmatrelvir atau ritonavir (Paxlovid) dan Remdesivir mampu melawan berbagai subvarian Omicron. Ini termasuk BQ.1, BQ.1.1, dan XBB.1.5. Munculnya varian Covid baru ini menjadi pengingat kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Gejala Covid Nimbus paling umum meliputi batuk ringan, sakit tenggorokan, kelelahan, demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga menimbulkan masalah pencernaan, seperti mual dan diare.

Vaksin Covid-19 diperkirakan masih tetap efektif untuk melindungi tubuh dari infeksi dan gejala parah dari virus tersebut.

Selain vaksin, Anda bisa mengurangi risiko terpapar virus dengan mengenakan master yang menutupi hidung dan mulut saat bepergian. Jaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain dan hindari tempat yang penuh kerumunan.

Pastikan juga untuk membuka jendela agar meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan. Cuci tangan secara teratur atau gunakan pembersih tangan untuk membunuh bakteri dan virus.

Orang yang sudah pernah terkena Covid-19 juga bisa tertular virus kembali. Hal ini berlaku bagi orang yang sudah mendapatkan vaksin walaupun risiko penyakit parah dan kematian dapat menurun secara signifikan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro