Entertainment

Pameran Garis Mahir, Angkat Tahapan Belajar Anak menuju Remaja

Yudi Supriyanto
Rabu, 29 Januari 2020 - 05:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah Perubahan Rhenald Kasali berkolaborasi dengan Yayasan Tegar menyelenggarakan pameran pendidikan bertajuk Garis Mahir.

Diselenggarakan di Omah Petroek, Kaliurang Yogyakarta pada 11 Januari-1 Februari 2020, pameran Garis Mahir ini mengangkat tema tentang tahapan belajar yang dijalani setiap orang, mulai dari anak-anak hingga umur 18 tahun. 

Pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali menuturkan proses belajar yang paripurna akan membantu anak-anak bisa mencapai kematangan karakter. 

“Selain itu, anak-anak juga mahir menghadapi kehidupan karena karakter mereka telah terbangun,” kata Rhenald dalam siaran pers, Selasa (28/1/2020).

Dia menuturkan pengunjung dapat melihat tahapan-tahapan belajar untuk membangun karakter karena pengunjung akan diajak untuk menyusuri garis imajiner yang merupakan sebuah proses perjalanan berpikir yang dimulai dari anak-anak hingga umur 18 tahun dalam pameran ini.

Membangun karakter, lanjutnya meliputi keteguhan (self-discipline), berpikir untuk maju dan berkembang (growth mindset), inovatif (creative thinking), tajam (critical thinking), bernyali besar (risk taker), taktis (power of simplicity), dan memiliki tujuan (play to win).

"Karena itu, penting bagi pendidik untuk mengunjungi pameran ini untuk memahami bagaimana tahapan belajar yang seharusnya dilalui oleh anak-anak didik," katanya. 

Pameran ini, lanjutnya juga tidak sekadar menampilkan foto-foto. Pengunjung dapat melihat bagaimana berbagai lukisan yang dibuat oleh anak-anak, yang mencerminkan tingkatan berpikirnya. 

Ada pula sarana belajar seperti balok-balok kayu yang bisa menjadi sarana pembelajaran untuk mengembangkan pemahaman akan regulasi diri.

Dia mengingatkan tahapan berpikir sangat menentukan kemahiran seorang anak menghadapi berbagai kompleksitas kehidupanmasa depan.

Sebagaimana diketahui, ujarnya banyak pemimpin dan pengusaha sukses yang menginspirasi banyak orang meskipun mereka tak memiliki track record akademik yang cemerlang.

Di level global ada Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan sebagainya yang tak menyelesaikan kuliahnya.  Di Indonesia pun kita bisa menjumpai banyak pengusaha dan leader yang bukan lulusan perguruan tinggi bonafide. Mereka hanya lulus SMP, SMA, bahkan ada yang hanya lulusan SD. 

Meski demikian, orang-orang itu telah menjalani proses belajar secara paripurna. Proses belajar yang tak hanya mengasah aspek kognisi, namun juga membangun karakter.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro