Bisnis.com, MALANG—Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan produk serum herbal anti aging dan anti oksidan untuk wajah yang ramah bagi kulit.
Andika Yudha Harahap, Mahasiswa Fakultas Peternakan UB M angkatan 2016, mengatakan dewasa ini permintaan pasar akan kosmetik semakin meningkat termasuk di Indonesia.
Data Kementerian Perindustrian 2015 menyebutkan penjualan dari industri kosmetik di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 12,9% apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Salah satu tren kosmetik yang berkembang pesat adalah serum,” katanya di Malang, Selasa (19/3/2019).
Serum, kata dia, merupakan produk perawatan wajah yang dapat mencerahkan sekaligus melembabkan wajah, serta mengangkat sel-sel mati, dan membersihkan sisa make up.
Namun sayangnya, produk serum wajah yang beredar di pasar Indonesia didominasi oleh produk impor yang masih mengandung bahan kimia sintetis berbahaya.
Karena itulah, dia dan dua temanya dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), yakni Yulianto Adi Perdana (2017) serta Nandika Sekar G. (2016) membuat Rolly Herbs.
Rolly Herbs merupakan produk serum herbal yang terbuat dari minyak nabati lokal, royal jelly, dan ekstrak tanaman herbal tropis, a.l minyak kemiri, minyak jarak, minyak almond, minyak biji anggur, minyak zaitun, dan minyak argan.
Andhika menjelaskan, royal jelly mengandung vitamin B kompleks, asam amino, dan enzim yang berguna untuk menstimulus wajah sehingga tampak lebih bersih, sehat, dan cerah.
Sedangkan pada ekstrak tanaman herbal mengandung antioksidan, anti-aging, dan anti-inflamasi yang bersifat melawan radikal bebas pada wajah. Selain itu, dalam minyak argan memiliki kandungan polifenol dan sterol yang berpotensi sebagai anti-peradangan dan menjaga kelembaban kulit.
Melalui produk kecantikan ini kelompok yang dibimbing oleh Herly Evanuarini, berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi business plan Al-Amanah Festival 2019, suatu kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh DKM Al-Amanah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, pada Minggu–Selasa (3-5/3/2019).
Tujuan kompetisi adalah mendorong para pemuda muslim agar membangun bisnis di sektor pertanian berdasarkan syari’at Islam dalam mengikuti era digital seperti sekarang.