Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata mempercepat recovery sektor pariwisata di sekitar Selat Sunda yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pihaknya mendukung 100% pemulihan pariwisata di Banten dan Lampung pasca tsunami.
Dia menyambut baik sejumlah strategi dari Banten dan Lampung. DAK (Dana Alokasi Khusus) sudah disiapkan, masing-masing Rp9 miliar untuk Banten dan Rp33 miliar untuk Lampung. Pengelolaan tata ruang di tiap wilayah masing-masing.
"Sekarang adalah kesempatan baik untuk melakukan tata ruang dengan benar dalam membangun kembali wilayah-wilayah yang terkena dampak tsunami. Wilayah yang tidak terdampak, jangan diutak-atik," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (12/1).
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan wilayah Banten yang terkena dampak tsunami adalah di Serang dan Pandeglang yang sebagian besar wilyahnya merupakan destinasi wisata seperti, Pantai Anyer, Pantai Carita hingga Tanjung Lesung.
Strategi pemulihan pariwisata pasca tsunami, pihaknya mendorong agar masyarakat Banten dan di luar Banten tetap percaya untuk bisa berwisata ke Banten.
Pemprov Banten telah melakulan langkah-langkah seperti evakuasi, penanganan korban hingga mendirikan hunian sementara. Terkait pariwisata, sudah dilakukan perbaikan jalan dan persiapan beberapa event wisata.
"Jalan dari Carita hingga Tanjung Lesung yang rusak sudah kami data, yang jadi tanggung jawab provinsi sudah kita benarkan. Kami terus memberikan kemudahan wisatawan untuk perlebaran juga," katanya.
Selain itu, beberapa event wisata seperti ajang budaya juga sudah disiapkan di Anyer dan Tanjung Lesung. Diharapkan dengan itu, bisa menjadi promosi dan membuat wisatawan kembali datang berwisata ke Banten.
"Terkait pengembangan pariwisata Banten, potensi kami luar biasa. Ada wisata bahari, religi, cagar budaya, cagar alam dan lainnya. Bahkan banyak pabrik di Banten yang bisa dimanfaatkan menjadi wisata industri," tambah Andika.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengaku sudah membenahi 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas). Menurutnya, hal penting lainnya yang tak boleh terlewatkan adalah bagaimana membangun kembali image pariwisata Lampung pasca tsunami.
"Paling penting memulihkan image-nya. Memulihkan image bahwa daerah itu rawan, kena bencana, bahaya dan segala macamnya itu butuh waktu," ucapnya.
Oleh sebab itu, salah satu cara memulihkan image pariwisata Lampung adalah dengan generasi milenial. Tentu, melalui promosi destinasi wisata di media sosial.
"Promosi wisata milenial paling banyak di media sosial, maka kami akan bekerjasama dengan para travel blogger, Genpi (Generasi Pesona Indonesia) dan stakeholder lainnya lewat hasthag #Lampungitukerreen dan lain-lain. Banten juga bisa mencontohnya," tutur Ridho.