Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai bawahan, pasti Anda pernah mendapat teguran atau peringatan dari atasan jika pekerjaan yang Anda lakukan salah atau tidak sesuai target.
Karyawan yang berkali-kali mendapat teguran atau bahkan surat peringatan bisa berdampak buruk pada kariernya kelak.
Dia bisa tidak akan dipercaya seterusnya, atau bahkan bisa berujung pada pemutusan hubungan kerja.
Karena itu, penting bagi karyawan untuk memperhatikan secara detail tugas dan tanggung jawabnya agar tidak melakukan kesalahan dan mendapatkan "surat cinta".
Tapi, surat teguran juga bisa menjadi cara Anda untuk meningkatkan kinerja pekerjaan ke depannya. Menurut JobStreet.com, berikut adalah lima hal konstruktif yang dapat Anda lakukan sebagai tanggapan atas peringatan dan rencana peningkatan kinerja:
1. Lakukan diskusi terbuka dengan atasan Anda
Sudah waktunya untuk menerima kenyataan. Mintalah atasan Anda untuk memberikan feedback yang jujur: menurut pendapatnya, bagaimana peluang Anda menyelesaikan rencana peningkatan kinerja dengan cukup untuk kembali mempunyai nilai yang baik? Ini juga saat yang tepat bagi Anda untuk mengevaluasi hubungan Anda dengan atasan Anda – niat baik atau malah kurangnya niat baik dari Anda sering menjadi faktor penentu seberapa besar dia akan mendukung upaya Anda.
Di sisi lain, jika Anda selalu berselisih atau tidak pernah merasa nyambung dengan atasan Anda, Anda sudah pasti berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Jika ini masalahnya, ada baiknya melihat kemungkinan berkarier di tempat lain.
2. Renungkan dan analisa
Bagian ini sangat penting: bagaimana perasaan Anda tentang ekspektasi atasan Anda? Apakah Anda merasa bahwa rencana peningkatan kinerja sudah tepat, dan dapatkah Anda melihat diri Anda menerima tantangan tersebut? Apakah Anda setuju dengan masalah yang dirinci dalam rencana peningkatan kinerja tersebut, dan apakah Anda merasa mampu mengembangkan diri ke tingkat yang diharapkan oleh atasan Anda?
Menerima tantangan untuk menjadi lebih baik adalah hal yang baik, tetapi jika naluri Anda mengatakan bahwa Anda tidak berkinerja baik karena Anda tidak menikmati apa yang Anda lakukan, atau karena kemampuan Anda tidak dimanfaatkan dengan cara yang benar, atau mungkin lingkungan kerja tidak pas untuk Anda - maka masalahnya lebih kompleks daripada hanya tingkat kompetensi Anda.
3. Menimbang pilihan Anda
Ini adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi bagaimana perasaan Anda tentang pekerjaan Anda. Apa yang membuatmu tetap di sana? Jika Anda benar-benar mencintai pekerjaan Anda, maka jawabannya sederhana: lakukan apa yang diharapkan dari Anda dan kembalilah pada ekspektasi atasan Anda. Jika, di sisi lain, Anda merasa apatis tentang hal itu, maka mungkin ini adalah kesempatan Anda untuk menjelajahi pilihan karier yang jauh lebih cocok untuk kepribadian dan kemampuan Anda.
4. Putuskan apa langkah terbaik berikutnya untuk Anda
Jika Anda ingin mempertahankan pekerjaan tersebut, berkomitmenlah untuk menyelesaikan rencana peningkatan kinerja sebaik mungkin dan dapatkan saran dan dukungan dari atasan dan rekan Anda untuk melewatinya. Jika, di sisi lain, Anda merasa inilah saatnya untuk memperluas cakrawala karier Anda, Anda dapat berdiskusi dengan Manajer SDM tentang opsi transfer atau peran yang berbeda dalam perusahaan yang lebih cocok untuk Anda. Anda juga dapat mulai mencari lowongan pekerjaan untuk melihat apa yang tersedia.
5. Mulai perbarui resume Anda
Terlepas dari apakah Anda memutuskan untuk melalui rencana peningkatan kinerja, atau untuk mengejar peluang karier di tempat lain, itu bukan waktu yang buruk untuk memperbarui resume Anda. Ini adalah salah satu hal paling penting yang harus Anda lakukan sepanjang karier Anda: untuk terus memperbarui catatan pencapaian, keterampilan, dan riwayat pekerjaan Anda. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan membutuhkannya, dan yang terbaik adalah merekam pencapaian saat ini, atau kita mungkin akan melupakannya.
Anda mungkin terkejut ketika menerima peringatan dan rencana peningkatan kinerja, tetapi itu juga bisa menjadi wake-up call yang Anda butuhkan untuk sadar dari rasa puas diri. Yang penting adalah melihatnya secara obyektif dan konstruktif, dan menganggapnya sebagai peluang untuk mengevaluasi arah karier Anda dan membuat perubahan yang diperlukan sesuai dengan tujuan dan prioritas karier Anda.