Bisnis.com, PONOROGO-- Sate H. Tukri Sodikun dua kali dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga disinggahi Presiden Joko Widodo.
Bagaimana sejarahnya hingga sate ayam itu menjadi tempat favorit SBY dan Jokowi?
Suroto, pengelola Sate Tukri Sodikun menceritakan nama Tukri Sodikun merupakan nama pendiri rumah makan yang dibangun tahun1965.
Awalnya, Sodikun menjual satenya dipinggiran jalan. Namun, karena merasa kelelahan, dia menjualnya di rumah.
"Pada 1975, dia mewariskan satenya kepada anaknya, H. Tukri. Makanan tersebut diwariskan kepada saya," kata Suroto, yang merupakan anak kandung H. Tukri.
Tempat makanan itu menjadi tempat favorit PNS pemerintah daerah dan anggota polisi setempat.
Staf Mantan Presiden SBY juga mendengar rumah makan Sate H. Tukri Sodikun sebagai tempat makan favorit.
Mantan Presiden SBY sudah dua kali berkunjung ke Sate H. Tukri Sodikun pada 2010 dan 2012, saat dia masih menjabat sebagai presiden.
Sementara, Presiden Joko Widodo mencoba sate tersebut pada 2014 saat masih kampanye presiden.
Tim Bisnis Indonesia Jelajah Jawa Bali 2017 Jalur Selatan mencoba sate daging ayam paha dan sate daging ayam dada.
Sate dibalut dengan kuah kacang yang digiling halus dan sedikit cabai.
Berbeda dengan sate ayam Madura, warna kuah di sate Tukri ini lebih kecoklatan dan sedikit lebih pedas.
Proses pengolahannya pun khas. Sate Ponorogo ini berbeda dengan sate ayam pada umumnya karena sebelum dibakar, daging ayam yang sudah ditusuk direndam air kelapa.
Sate khas kota Reog ini hanya mengunakan bagian dada ayam sehingga potongan dagingnya lebih tebal dan bersih dari lemah.
Tim Peliput: Ashari Purwo, Gemal A.N. Panggabean, Wike D. Herlinda, Hadijah Alaydrus.