Neneng Iskandar bersama anggota Wastraprema yang memamerkan koleksi wastra dengan teknik ikat celup, Kamis (16/3/2017).
Fashion

Kain Ikat Celup Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain

Nindya Aldila
Kamis, 16 Maret 2017 - 16:32
Bagikan

Bisnis.com JAKARTA -- Teknik pewarnaan dengan ikat celup yang telah dikenal dunia mode global, ternyata masih kalah dengan teknik ikat celup asli Indonesia yang diklaim memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi sehingga menghasilkan produk yang lebih beragam.

Neneng Iskandar, Wakil Ketua Himpunan Wastraprema mengatakan kain degan teknik pewarnaan ikat celup sebenarnya diterapkan oleh berbagai negara di dunia dengan sebutan tie dye.

"Kita tidak hanya diikat tetapi kami juga melakukan delujur sehingga lebih sulit. Dan semua dikerjakan oleh tangan maka teknik kita lebih rumit dan alami," ujarnya saat ditemui di kediaman Ike Bakrie, Kamis (16/3/2017).

Dalam pembuatannya, perajin harus membuat pola di setiap sisi kain lalu menjahitnya dengan tali rafia sehingga membentuk jelujur. Setelah itu, tali rafia tersebut ditarik sehingga kain terikat lalu dicelup ke dalam pewarna. Setelah kering, ikatan dibuka maka akan terbentuk pola yang unik.

Di Jepang, lanjutnya, teknik serupa digunakan untuk membuat kain shibori biasanya diproduksi tidak hanya dengan tangan, tetapi menggunakan alat. Adapun untuk di daerah lain Nusantara juga dikenal teknik serupa dengan nama yang berbeda, seperti di Palembang bernama pelangi atau kain roto dari Sulawesi.

Untuk melestarikan wastra atau kain tradisional, menurutnya, masyarakat juga perlu diperkenalkan teknik pembuatan kain ikat celup ini agar masyarakat bisa membedakan berbagai macam wastra yang dibeli dan dipakainya.

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Fajar Sidik
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro