Urutan pertama tentu saja diduduki oleh makanan dengan bahan dasar beras atau ketan, sebagai makanan wajib dan khas pada saat Lebaran. Rasanya seperti ada yang kurang saat Lebaran tanpa ketupat.
Bahkan ada filosofi di balik ketupat dan makna Lebaran. Anyaman kulitnya yang rumit dan saling tumpang tindih mencerminkan perjalanan hidup yang sering kali diselingi oleh kesulitan dan masalah, dan hal yang wajar jika kita sering kali melakukan kesalahan.
Sedangkan, makna tali anyaman yang tidak putus, menggambarkan pentingnya tali silaturahmi. Dalam bahasa Jawa, ketupat atau kupat merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku Lepat artinya mengakui kesalahan, Laku Papat artinya empat tindakan., yang terdiri dari Lebaran (usai), Luberan (Meluber/melimpah), Laburan (Labur/kapur).