Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, meningkatkan pelayanan kesehatan bagi para ibu hamil dengan melaksanakan program Mobile Obstetrical Monitoring (MOM) yang dirancang untuk mengidentifikasi komplikasi kehamilan berisiko.
Memeriksa kehamilan, kata dokter Edwin Suprayogi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung, adalah tantangan tersendiri bagi para ibu di Kabupaten Sijunjung, mengingat jauhnya jarak yang harus di tempuh ke klinik terdekat, yang menyebabkan tidak terdeteksinya kehamilan berisiko tinggi sejak dini.
“Melalui MOM, kami ingin dapat mengindentifikasi kehamilan para ibu sesegera mungkin supaya mereka bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan,” kata Edwin, disela-sela peresmian kerjasama Royal Philips dan Kabupaten Sijunjung mengoperasikan program MOM di Sijunjung di Hotel JS Luwansa, Senin (11/1/2016).
Wanita yang kehamilan berisiko tinggi, kata Edwin, yaitu wanita yang melahirkan berusia terlalu muda, terlalu rapat melahirkan yang di bawah dua tahun, atau melahirkan di atas usia 35 tahun. Selain itu, juga perempuan memiliki Hb rendah, kurang energi, atau pendarahan.
Selama kehamilan, katanya, diperlukan empat kali deteksi. Yaitu pertama pada tiga bulan kehamilan, kedua pada 6 kehamilan dan dua kali deteksi pada tiga bula ketiga kehamilan.
Kabupaten Sijunjung memliki luas area seluas 2.746 km per segi dengan 200.000 penduduk.