Gangguan pada mata pada dasarnya dapat mengurangi kualitas hidup sehingga harus diatasi. Secara umum, gangguan pada mata yang sering ditemui adalah rabun jauh atau mata minus.
Ada berbagai penyebab mata minus, salah satunya faktor genetik. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini mengatakan jika salah satu orangtua memiliki mata minus, kemungkinan anaknya mengalami hal yang sama sekitar 15%, dan jika kedua orangtua memiliki mata minus, kemungkinan anaknya mengalami hal yang sama sekitar 30%.
Namun, jika kedua orang tua tidak ada yang memiliki mata minus, anaknya tetap memiliki kemungkinan untuk mengalami mata minus.
Faktor lainnya yang mempengaruhi gangguan penglihatan adalah lingkungan. Gaya hidup menggunakan gadget dalam keadaaan gelap dalam waktu lama atau terlalu lama menonton televisi akan berpengaruh pada kesehatan mata.
Berdasarkan penelitian, anak sekolah yang lebih banyak bermain di luar rumah kemungkinannya lebih kecil terkena gangguan mata dibandingkan dengan anak kecil yang lebih banyak bermain di dalam rumah.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan agar anak-anak juga banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, selain bermain di dalam rumah untuk mencegah gangguan penglihatan.