Dokter spesialis bedah saraf dari RS Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta, Frandy Susatia, mengatakan metode terbaru untuk mengurangi gejala parkinson adalah operasi stimulasi otak dalam (DBS).
Metode tersebut digunakan jika konsumsi obat selama minimal lima tahun tidak menunjukkan hasil positif dan menimbulkan efek samping yang berat pada pasien parkinson.
Pasien parkinson harus terus-menerus minum obat, namun konsumsi obat dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek samping, seperti gerak berlebih pada bagian tubuhnya, rasa terbakar di tenggorokan, pusing, diare, gangguan ginjal dan liver.
"Oleh karenanya diperlukan operasi. Operasi ini bertujuan untuk meransang produksi sel dopamin," kata Frandy.
Rangsangan tersebut membuat sel dopamin memproduksi dan bekerja optimal kembali sehingga gejala penyakit parkinson dapat diatasi dan dosis obat berkurang.
"Operasi tersebut terbukti ampuh untuk mengatasi tremor, kaku, dan gerak yang lambat".