Kulit sehat/boldsky.com
Bisnis Style

Tampil Cantik dengan Facial Vampir, Mau Mencobanya?

Ana Noviani
Sabtu, 29 Agustus 2015 - 21:33
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak cara dilakukan perempuan untuk mendapat kulit wajah yang mulus, cerah, dan kencang. Salah satu yang mungkin cukup ekstrim adalah dengan merawat kulit menggunakan darah ( facial vampir).

Facial vampir dikenal juga sebagai prosedur platelet rich plasma (PRP). Prosedur ini melibatkan pengambilan beberapa sendok darah pasien dari lengan untuk diproses menjadi olesan wajah.

Dalam proses tersebut, darah dipisahkan antara bagian plasma dengan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.

Dr Terry Loong yang berpraktik di London, Inggris menjelaskan plasma darah sarat dengan sel yang memicu regenerasi, kemudian disuntikkan ke wajah pasien.

"Beberapa praktisi mengkombinasikannya dengan dermal filler untuk mengisi beberapa daerah yang bermasalah, seperti di bawah mata," kata Loong.

Loong menjelaskan dasar pengobatan PRP telah digunakan selama hampir 20 tahun untuk mempercepat penyembuhan luka dan kulit terbakar serta membantu atlet pulih dari cedera.

Namun, facial vampir baru booming saar Dr Charles Runels dari Alabama menggunakannya sebagai merek dagang pada 2010, bersamaan dengan film box office Twilight Saga.

Loong mengatakan klien hanya perlu jam makan siang untuk melakukan prosedur ini dengan menggunakan anestesi lokal. Dosis yang direkomendasikan adalah sebanyak tiga sesi setiap empat minggu sekali. Setiap sesinya memakan biaya 600 poundsterling atau sekitar Rp12 juta.

"Saya lakukan antara tiga dan lima prosedur seminggu, dan hanya membutuhkan waktu 30 sampai 45 menit. Karena plasma Anda sendiri yang kita suntik, risiko infeksi atau reaksi alergi sangat rendah. Ini adalah terapi jarum, sehingga mungkin ada memar sedikit atau sakit," ujarnya.

Tapi tidak semua orang yakin dengan khasiat prosedur ini. "Prosedur memiliki efek pembengkakan sementara. Dan belum ada bukti ilmiah dari perbaikan jangka panjang untuk kulit." kata seorang ahli bedah plastik di London, Miles Berry.

Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusran Yunus
Sumber : www.telegraph.co.uk
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro