Bisnis.com, JAKARTA- Grand Duchess Anastasia Nikolaevna adalah nama lengkap dari Anatasia seorang putri dari penguasa Rusia, Tsar Nicholas II, yang menjadi inspirasi dari koleksi busana pengantin dari desainer Ivan Gunawan.
Demam tampil bak putri dalam dongeng tengah melanda di berbagai penjuru dunia. Kaum perempuan kerap bermimpi menjadi seorang putri yang bertemu pangeran dan menjalin kisah cintanya hingga akhir waktu. Impian masa muda itu tak jarang terbawa hingga dewasa dan ingin diwujudkan saat hari pernikahan.
Mimpi menjadi seorang putri di hari bahagia ini, memicu memori masa lalu dan menginspirasi Ivan Gunawan, hingga dia memberi tajuk peragaanya, Anastasia, dalam peragaan busana pengantin Love by Ivan Gunawan di ajang Bazaar Bridal Week 2015/2016 di Ritz Carlton, Jakarta beberapa waktu lalu.
“Pada kesempatan kedua bekerja sama dengan Bazaar Bridal Week ini, saya terngiang memori ketika tinggal di Rusia tahun 1990-1994. Saya terinspirasi salah satu putri saat kekaisaran Rusia di masa lampau, yakni Anastasia,” kata Ivan saat Bazaar Bridal Week di Jakarta beberapa waktu lalu.
Keanggunan kisah misterius sang puteri, kemewahan kekaisaran yang memukau mata, terekam baik dalam benak Ivan hingga kini dan membuatnya menciptakan koleksi Anastasia.
Selain kehidupan megah keluarga kaisar, ingatan Ivan juga lekat pada arsitektur, tempat dia menghabiskan sebagian masa remaja, di negara Beruang Merah itu.
“Rusia punya banyak gedung-gedung megah. Museum-museum, gedung-gedung pertunjukan, hingga gereja-gerejanya, semua punya ciri dan detail yang mengagumkan. Ingatan akan keindahan arsitektur menjadi inspirasi juga pada koleksi ini,” kata Ivan.
Dua puluh tampilan ditunjukan Ivan malam ini. Kesemuanya memiliki sentuhan aristokrasi khas Eropa Timur, terutama pada gaun-gaun berleher off shoulder, berkerah tinggi, serta gaun bergaya bice yang konstruktif membentuk lekuk tubuh.
Gaya megah arsitektur gedung menyisip pada ballgown berukuran gigantis yang mempunyai ekor atau train sepanjang tiga meter saat ditampilkan. Jejak agung zaman kekaisaran terlihat pada bordir keemasan yang didesain oleh konseptor detail aplikasi asal Surabaya yakni, Grace Liem.
Kesan misterius kisah Anastasia tergambar pada kerudung cadar dan slayer berbahan lace, serta tulle berwarna gradasi oranye atau ombre. Kreasi kerudung cadar bergaya Rusia dari bahan lace ini tak bisa ditemui di daerah lain.
Penggunaan material tulle dan kerudung cadar ini menjadi keunggulan pada koleksi Iva, sekaligus tawaran kepada calon mempelai yang ingin tampil beda di hari yang paling bahagia.
“Sebagian besar klien yang datang bermimpi menjadi putri di hari pernikahannya. Pilihan favorit jatuh pada ball gown, namun banyak juga yang memilih tipe A-line yang ringkas. Namun, semuanya tetap ingin busana pengantin yang nyaman dan meleluasakan gerak calon mempelai perempuan,” kata Ivan.
Kemudia untuk busana yang mengutamakan kenyamanaan ini menggunakan tulang penyangga gaun yang ringan, serta menyertakan kain yang lembut untuk bagian dalam rok agar tetap isa bergerak bebas tanpa rishi.
Secara detail dan cermat Ivan memilih bahan yang mengedepankan sisi megah khas kekaisaran Rusia tetapi tetap nyaman dikenakan seperti organdi, jacquard, dan organdy-lame. Untuk warna-warna gaun sendiri Ivan lebih memilih warna-warna lembut seperti peach, dusty pink, champagne, mint, baby blue, jingga juga warna-warna tembaga dan emas dipilihnya untuk menghadirkan nuansa romantis nan manis.
Dalam gelaran ini, Ivan ternyata tak hanya memamerkan hasil rancangan busanannya. Ivan sepertinya tengah mencoba peruntungan baru dalam hal desain perhiasan yang kali ini dia luncurkan bekerjasama dengan Passion Jewelry. Ivan memperkenalkan tiga karya cincin yang terdiri dari dua wedding rings dan sebuah cincin pertunangan.
