Bisnis.com, JAKARTA- Nama Cynthia Tan banyak diperbincangkan setelah dirinya digandeng untuk merancang jas Boyzone yang digunakan dalam konsernya di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, siapa sangka jika pencapaiannya ini bukan datang begitu saja.
Kunci dari pencapaian hingga saat ini, bagi Cynthia, adalah mencoba. Hal serupa juga yang dia sarankan pada fashion designer yang ada di daerah.
"Dari Shelina Lewis pun berawal dari email yang saya kirimkan. Pengajuan untuk rancangan yang akan dikenakan Boyzone pada konsernya nanti. Yang terpenting jangan takut mencoba," ceritanya.
Dia menceritakan awal perkenalannya dengan penata gaya (stylist) Boyzone, Shelina Lewis, setelah dirinya mendapatkan beasiswa dari Jakarta Fashion Week untuk belajar di Istituto Marangoni London selama tiga pekan.
Selanjutnya, dia mengajukan delapan sketsa setelan jas untuk Boyzone kepada Shelina. Kerja sama dengan Shelina Lewis masih terjalin hingga saat ini untuk sebuah pagelaran yang masih dirahasiakan.
"Dari 8 rancangan, 4 di antaranya dipilih untuk dipakai Keith Duffy, Mikey Graham, Ronan Keating dan Shane Lynch di Jakarta," ujarnya.
Dia mengakui 12 jam waktu yang tersisa untuk memperbaiki ukuran jas yang bakal dikenakan adalah sebuah pengalaman baru yang menantang baginya. Dari sini pula, ketrampilan manajemennya teruji. Bersama 6 asistennya, Cynthia melakukan fitting jas personel Boyzone pada dini hari untuk kemudian memperbaikinya.
"Semua asisten sudah kita anggap seperti keluarga. Ini yang akhirnya menjaga mood dari tim kita saat harus bekerja pada dini hari seperti ini," tuturnya yang di hari yang sama sedang mempersiapkan surprise party untuk salah seorang asistennya.
Pengalaman ini mengalahkan tantangan sebelumnya yakni merancang dan memproduksi 34 buah kostum, yang terdiri dari 17 buah dress dan 17 buah jumpsuit, dalam waktu dua minggu, pada perhelatan acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013.
Chynthia mengakuijika hasil kerja kerasnya ini ikut mendorong permintaan hasil rancangan dari brand Cynthia Tan Suit hingga 35%.
Brand Cynthia Tan Suit memang memiliki segmentasi para pria yang ingin berpenampilan elegan, namun tetap menyesuaikan kepribadian dari pemakaiannya. Jika Desain jas rata-rata hampir serupa, maka Cynthia memberikan sentuhan khasnya pada cutting kerah yang akan menunjukkan personality si pemakai.
Begitu pula pada brand Cynthia Tan Bride tampil dengan identitas garis siluet pas badan dan feminin. Keberadaan bunga 3D yang melekat hampir di setiap karyanya
memperkuat kesan feminim yang ingin ditampilkan.
Secara umum, rancangan Cynthia tampil dengan desain modern, elegan, dan glamor.
"Desainer dunia memang menjadi kiblat. Tapi ini sebatas inspirasi. Selebihnya, saya menampilkan identitas karya saya. Ini yang akan mencegah karya kita dari plagiarisme," katanya.
Perjalanan perempuan berparas ayu ini sebagai fashion designer bermula saat bergabung di ESMOD Jakarta pada 2009. ESMOD merupakan sebuah sekolah mode bertaraf internasional yang berpusat di Paris, Prancis.
Lepas menyelesaikan sekolahnya di 2013, dirinya mulai merintis bisnis pertamanya di bidang fashion dengan membawa brand Cynthia Tan pada 2013 hingga saat ini. Rencana ke depan masih mengembangkan 3 brand Cynthia Tan.
"Cynthia Tan Bride, Cynthia Tan Suit, dan Cynthia Tan Ready to Wear," sebutnya.