Bisnis.com, JAKARTA--Beberapa waktu lalu, saat mengunjungi International Furniture and Handicraft Fair Indonesia (IFFINA) 2014 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, ada satu stand peserta pameran yang cukup menarik perhatian saya dan sejumlah pengunjung lainnya.
CV. Kamtumi namanya. Stand tersebut mampu menjadi pusat perhatian pengunjung, baik lokal maupun manca negara, lantaran memajang sekaligus menawarkan sebuah konsep baru dalam furnitur hasil kreasi mereka.
Kamtumi mengusung desain furnitur dengan konsep klasik ala Prancis yang dipadukan dengan teknik pemindahan gambar dari sebuah objek untuk dipindahkan pada mebel yang diinginkan. baik berbahan dasar kayu maupun besi.
"Kami menyebutnya konsep artventure. Sepengetahuan kami, ini yang pertama dan akan segera kami patenkan," tutur Andi Saidan, Owner CV. Kamtumi.
Selama ini, dalam ragam furnitur ada banyak pilihan desain berbagai model desain, misalkan gaya furnitur klasik atau vintage, kontemporer, minimalis, dan lain sebagainya.
Pria kelahiran Padang, Sumatra Barat itu mengatakan teknik pemindahan gambar dalam furniture aliran artventure tersebut ditemukannya setelah melakukan beberapa kali uji coba dengan sejumlah peralatan dan tinta berbahan campuran khusus.
Menurutnya, ide itu berawal ketika dirinya menemukan sebuah blog milik seseorang berkewarganegaraan Prancis yang menceritakan tentang cairan khusus yang dapat memindahkan sebuah gambar pada objek tertentu.
Andi memutuskan berhenti bekerja sebagai pemandu pameran di Singapura dan beralih menjadi wirausahawan di bidang mebel. Dia pun berkmunikasi dengan orang Prancis tersebut.
"Saya lalu mendapatkan seperempat liter cairan berbahan khusus, lalu saya uji cobakan seperti yang saya inginkan yakni saya tes pada mebel, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Gambarnya tidak sempurna,' ujarnya.
Pihaknya memutuskan terus bereksperimen untuk menemukan hal yang baru dalam bidang furnitur, hingga akhirnya ditemukan sebuah teknik pewarnaan atau lebih khusus pemindahan gambar yang bisa diaplikasikan pada objek kayu dan besi.
"Dengan cairan dengan campuran bahan khusus, lalu saya aplikasikan pada kayu dan besi yang sudah dilapisi cat terlebih dahulu, dan hasilnya bagus," tuturnya.
Dia mengatakan sekilas memang seperti teknik pengecatan airbrush atau ada yang bilang cetak sablon, yang biasanya ditempatkan pada kain. "Namun, ini bukan sablon," tuturnya.
Caranya adalah gambar dicetak dengan kertas khusus, kemudian ditempel pada satu objek mebel, lalu disemprot menggunakan cairan berbahan khusus. Setelah itu kemudian ditarik lapisan kertasnya. Hasilnya, gambar yang ada di kertas khusus tadi akan menempel pada bidang yang diinginkan. Ukuran atau bentuknya juga bisa disesuaikan.
“Cairan ini kami jamin tidak berbahaya. Ini tidak menggunakan resin. Kalau sudah menempel, dia akan menyatu sama cat pelapis furniturnya,” tuturnya.
Menurutnya dengan teknik yang baru pertama kalinya dikenalkan pada ajang Iffina 2014 itu, pihaknya menjamin setiap produk yang dihasilkannya akan memiliki ciri khas tersendiri, lantaran gambarnya akan berbeda-beda.