Bisnis.com, JAKARTA - Dalam upacara bendera 17 Agustus 2025, Wapres Gibran memakai pakaian adat Kerawang Gayo.
Dia memakai pakaian Kerawang Gayo berwarna hitam dengan aksen emas. Sementara istrinya Selvi Ananda memakai pakaian berwarna merah.
Baju adat Kerawang Gayo berasal dari Aceh Utara, provinsi Aceh.
Kerawang Gayo merupakan pakaian adat tradisional dari suku Gayo. Penyebutan ini sesuai dengan Qanun atau Undang-undang Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2002. Tidak hanya itu, motif yang melekat pada pakaian adat ini juga disebut dengan Kerawang Gayo.
Pakaian adat kerawang Gayo wajib dikenakan dalam acara adat masyarakat, antara lain sebagai busana pengantin dalam upacara kerje mungerje (pernikahan adat Gayo), upacara menyambut tamu, upacara petaweren (tepung tawar).
Ciri khas busana adat Gayo terletak pada warna, bentuk motif, dan warna kain latar. Motif yang disulamkan antara lain: emun berangkat (awan berarak), pucuk ni tuis (pucuk rebung), puter tali (pilin berganda), tapak seleman (tapak nabi Sulaiman), peger (pagar), dan ulen (bulan).
Motif hias Kerawang Gayo dijahitkan dengan warna benang putih, merah, kuning, dan hijau pada latar warna hitam, kuning, merah, atau putih.
Kerawang gayo merupakan salah satu kearifan local masyarakat gayo yang berupa motif hias pakaian yang memiliki makna dan nilai yang sangat tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan makna dari lima motif dasar pada kerawang gayo yaitu motif emun berangkat, motif tapak seleman, motif puter tali, motif pucuk
rebung dan motif peger yang kemudian dilakukan penerapan pada desain busana berupa obi belt untuk menarik perhatian para pemakai.