Bisnis.com, JAKARTA - Kesehatan hati atau liver Anda bisa terganggu karena pola makan yang buruk, alkohol, hepatitis, dan obesitas.
Penyakit hati yang umum meliputi perlemakan hati, hepatitis, dan sirosis. Gejalanya seringkali muncul terlambat, termasuk kelelahan dan penyakit kuning.
Pencegahannya meliputi pola makan sehat, olahraga, membatasi konsumsi alkohol, dan pemeriksaan rutin, terutama bagi individu berisiko tinggi.
Dilansir dari timesofindia, banyak orang mungkin tanpa sadar berisiko karena faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus, seperti hepatitis, obesitas, atau obat-obatan tertentu. Deteksi dini dan perubahan gaya hidup adalah kunci untuk mencegah kerusakan hati.
Memahami faktor risiko dan menjaga kesehatan hati dapat membantu menghindari komplikasi serius dan meningkatkan kesejahteraan jangka panjang. Memahami penyakit hati dan kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan penyakit hati
Penyakit hati mengacu pada kondisi apa pun yang berdampak negatif pada struktur atau fungsi hati. Jenis-jenis yang umum meliputi penyakit hati berlemak, hepatitis, sirosis, dan kanker hati.
Beberapa kondisi hati bersifat sementara dan reversibel, sementara yang lain dapat menyebabkan kerusakan permanen dan komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak diobati.
Mitos yang Tidak Diketahui Tentang Penyakit Hati Terbantahkan
1. Konsumsi alkohol berlebihan
Minum alkohol dalam jumlah besar secara teratur merupakan salah satu penyebab paling umum dari penyakit hati terkait alkohol.
Hati memecah alkohol, tetapi konsumsi berlebihan dapat menghambat proses ini, menyebabkan peradangan, perlemakan hati, dan akhirnya jaringan parut yang dikenal sebagai sirosis.
2. Obesitas dan pola makan yang buruk
Penyakit hati berlemak non-alkohol berkaitan erat dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Asupan makanan manis, olahan, atau berlemak yang tinggi berkontribusi pada penumpukan lemak di sel-sel hati, yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut.
3. Infeksi virus (Hepatitis B dan C)
Infeksi kronis yang disebabkan oleh virus hepatitis B atau hepatitis C dapat menyebabkan peradangan hati jangka panjang, gagal hati, atau bahkan kanker hati. Infeksi ini sering kali ditularkan melalui darah, hubungan seks tanpa pengaman, atau dari ibu ke anak saat melahirkan.
4. Obat-obatan dan toksin tertentu
Penggunaan obat-obatan yang berlebihan atau salah seperti parasetamol, antibiotik, dan beberapa suplemen herbal dapat mengakibatkan kerusakan hati akibat obat. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia industri atau toksin juga dapat meningkatkan risiko penyakit hati.
5. Riwayat keluarga dan genetika
Kondisi genetik seperti hemokromatosis (kelebihan zat besi) atau penyakit Wilson (akumulasi tembaga) dapat menyebabkan kerusakan hati. Jika ada riwayat penyakit hati dalam keluarga Anda, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi, meskipun tidak ada faktor risiko lain. Tanda dan gejala umum penyakit hati
Banyak orang tidak mengalami gejala yang nyata pada tahap awal. Namun, perhatikan:
- Kelelahan yang terus-menerus
- Ikterus (kulit atau mata menguning)
- Pembengkakan atau nyeri perut
- Mual atau muntah
- Urine berwarna gelap atau feses berwarna pucat
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
Tips pencegahan untuk melindungi hati Anda
- Menjaga kesehatan hati membutuhkan perawatan yang proaktif dan konsisten: Konsumsi makanan yang kaya nutrisi dan rendah lemak
- Tetap aktif secara fisik
- Hindari merokok dan batasi alkohol
- Dapatkan vaksinasi hepatitis
- Gunakan obat secara bertanggung jawab
- Lakukan pemeriksaan rutin, terutama jika Anda berisiko tinggi