Seseorang yang mengalami penyakit jantung
Health

Waspadai Gejala Jantung yang Kerap Disangka Angin Duduk

Media Digital
Rabu, 30 Juli 2025 - 08:49
Bagikan
Ringkasan Berita
  • Banyak orang sering salah mengira nyeri dada sebagai 'angin duduk', padahal bisa jadi itu tanda serangan atau gagal jantung yang memerlukan penanganan medis segera.
  • Perbedaan antara angin duduk, serangan jantung, dan gagal jantung penting dipahami untuk penanganan yang tepat, dengan gejala dan penyebab yang berbeda.
  • Mayapada Hospital menyediakan layanan Chest Pain Unit dan Cardiovascular Center untuk diagnosis dan penanganan penyakit jantung, yang dapat diakses melalui aplikasi MyCare.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang sering mengira nyeri dada disertai keringat dingin adalah ‘angin duduk’, padahal bisa jadi itu tanda serangan jantung atau bahkan gagal jantung yang membutuhkan penanganan medis segera. Untuk mengetahui penyebab pastinya, Mayapada Hospital menghadirkan layanan Chest Pain Unit yang dapat memeriksa penyebab pasti keluhan nyeri dada Anda.

Menurut Dokter Spesialis Jantung Konsultan Kardiologi Intervensi di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Aron Husink, Sp.JP (K), FIHA, perbedaan angin duduk, serangan jantung, dan gagal jantung penting dipahami untuk menentukan penanganan yang tepat. Ketiganya dapat dibedakan dari gejala dan penyebabnya.

“Angin duduk (angina pektoris) adalah nyeri dada akibat kurangnya aliran darah ke otot jantung akibat penyempitan di arteri koroner. Kondisi ini umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen, namun menjadi tanda awal gangguan jantung. Gejalanya mirip serangan jantung, namun lebih singkat dan membaik setelah minum obat dan beristirahat,” ungkap dr. Aron.

Sementara itu, serangan jantung (infark miokard) terjadi saat aliran darah ke otot jantung terhenti akibat sumbatan di pembuluh darah koroner, dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. “Gejala khasnya meliputi nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung, disertai keringat dingin, mual, dan sesak napas. Nyeri tidak membaik dengan istirahat dan harus segera ditangani dengan pemasangan ring atau terapi trombolitik,” jelas dr. Aron.

Di sisi lain, gagal jantung terjadi saat jantung tidak mampu memompa darah secara efektif. Gejalanya seperti sesak napas, pembengkakan kaki, kelelahan ekstrem, dan penurunan kemampuan beraktivitas seiring waktu. “Kondisi ini umumnya dipicu oleh riwayat serangan jantung, hipertensi, atau kelainan katup dan otot jantung, dan memerlukan penanganan jangka panjang melalui obat, perubahan gaya hidup, hingga tindakan intervensi,” jelas dr. Aron.

Agar tidak keliru soal keluhan nyeri dada Anda, segera pastikan penyebabnya di Chest Pain Unit Mayapada Hospital, dengan pemeriksaan menyeluruh seperti EKG, tes darah enzim jantung, dan konsultasi dokter serta jaminan bebas biaya atau GRATIS jika tidak ditemukan gangguan jantung. Namun, bila terbukti ada masalah pada jantung, pasien dapat ditangani oleh Dokter Spesialis Jantung di layanan unggulan Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced.

Pemeriksaan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital dan konsultasi penanganan penyakit jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital dapat diakses melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Jika terjadi serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency melalui call center 150990 atau emergency call button di MyCare untuk ditangani dengan tindakan Primary PCI sesuai protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit.

Beragam info kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital bisa diakses lewat fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Rekomendasi Kami