Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen suplemen asal Australia, Blackmores, terancam menghadapi gugatan hukum massal (class action) akibat laporan komplikasi kesehatan serius yang diduga dipicu oleh tingginya kadar vitamin B6 dalam sejumlah produk yang mereka pasarkan secara bebas.
Mengutip laporan news.com.au pada 20 Juli 2025, Blackmores menghadapi potensi gugatan class action setelah sejumlah klaim menyebutkan bahwa kadar vitamin B6 yang berlebihan dalam beberapa produk suplemen mereka telah menyebabkan masalah kesehatan serius.
Laporan tersebut salah satunya berasal dari Dominic Noonan-O’Keeffe yang tercatat mengonsumsi suplemen Blackmores pada Mei 2023 untuk mendukung kesehatannya menjelang kelahiran anak pertamanya.
Tanpa mengetahui bahwa produk magnesium yang ia konsumsi mengandung kadar vitamin B6 yang berpotensi “toksik”, ia mengklaim mengalami gejala parah dalam waktu singkat, termasuk kelelahan, sakit kepala, kejang otot, jantung berdebar, hingga kehilangan sensasi, menurut firma hukum Polaris.
Dokter kemudian mendiagnosisnya menderita neuropati yang dikaitkan dengan asupan vitamin B6 yang berlebihan. Meskipun telah menghentikan konsumsi pada awal 2024, Noonan-O’Keeffe menyatakan bahwa ia masih mengalami nyeri saraf dan gejala lainnya setiap hari.
Polaris Lawyers, yang mewakili Noonan-O’Keeffe sebagai penggugat utama dalam potensi gugatan class action tersebut, mengklaim bahwa produk magnesium yang dikonsumsi kliennya mengandung vitamin B6 yang sekitar 29 kali lipat lebih tinggi dari asupan harian yang direkomendasikan.
“Apa yang terjadi pada Dominic sangat tragis, tetapi dia bukan satu-satunya. Kami mengetahui adanya laporan bahwa kadar B6 yang berlebihan dalam suplemen bebas dapat menyebabkan cedera jangka panjang pada ratusan warga Australia,” kata Pendiri dan Pimpinan Polaris Lawyers, Nick Mann.
Firma hukum tersebut kini tengah menyelidiki gugatan kelompok terhadap Blackmores atas kandungan B6 yang berlebihan dalam produk suplemen mereka.
“Polaris Lawyers saat ini tengah menyelidiki kemungkinan gugatan class action bagi siapa saja yang menderita gangguan akibat konsumsi vitamin Blackmores dengan kadar B6 berlebihan.”
Dalam laporan keputusan sementara yang dirilis pada Juni 2025, Therapeutic Goods Administration (TGA) mengakui belum ada konsensus jelas mengenai tingkat aman vitamin B6 yang benar-benar mencegah risiko neuropati perifer.
Keputusan tersebut mengusulkan agar produk yang mengandung lebih dari 50 mg vitamin B6 per hari diklasifikasikan ulang sebagai “Obat Resep Apoteker”.
Sementara itu, juru bicara Blackmores menyatakan bahwa mereka mengetahui perubahan kebijakan yang diusulkan oleh TGA.
“Di Blackmores, kami berkomitmen terhadap standar tertinggi dalam kualitas produk dan keselamatan konsumen. Semua produk kami, termasuk yang mengandung vitamin B6, dikembangkan sesuai dengan ketentuan regulasi TGA,” ujar juru bicara tersebut.
Pihak Blackmores mengemukakan standar produksi produk ini mencakup kepatuhan terhadap batas maksimum dosis harian yang diizinkan dan pencantuman pernyataan peringatan yang diwajibkan.
“Kami mengakui keputusan sementara yang diterbitkan TGA dan akan memastikan kepatuhan penuh terhadap putusan akhirnya,” demikian pernyataan Blackmores.