Stem cell atau sel punca/BPOM
Health

Kimia Farma Kembangkan Stem Cell Menghadapi Penyakit Degeneratif

Aziz Rahardyan
Senin, 23 Juni 2025 - 15:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi grup BUMN, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengembangkan pemanfaatan sel punca (stem cell) dalam menghadapi tantangan besar di dunia kesehatan, khususnya penanganan penyakit degeneratif.

Terapi stem cell bukan sekedar menjadi alternatif pengobatan terkini, tetapi sebuah pendekatan regeneratif yang didukung oleh riset, bukti ilmiah dan pengalaman klinis. Tidak hanya meredakan gejala, stem cell bekerja dengan memperbaiki kerusakan di tingkat sel dan jaringan, sehingga memberikan potensi pemulihan jangka panjang.

Selama ini, terapi stem cell Kimia Farma yang bekerjasama dengan peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah digunakan membantu pemulihan pasien dengan kondisi berat seperti pengapuran sendi, saraf kejepit (Hernia Nukleus Pulposus) dan cedera tulang belakang.

Dalam kasus pengapuran sendi, stem cell dapat merangsang pertumbuhan jaringan tulang rawan baru, sehingga membantu mengurangi nyeri akibat peradangan dan meningkatkan fungsi sendi.

Berdasarkan Dilogo et.al. (2020). Umbilical cord-derived mesenchymal stem cells for treating osteoarthritis of the knee: A single-arm, open-label study. European Journal of Orthopaedic Surgery & Traumatology, telah dilakukan studi secara terbuka pada 29 pasien di RSCM Jakarta.

Hasil studi menunjukkan penggunaan injeksi stem cell berhasil memperbaiki fungsi regenerasi berupa pengurangan gejala osteoarthritis (OA) lutut dan meningkatkan kualitas hidup pasien dalam jangka 6 bulan terapi.

Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma Jasmine Karsono menerangkan stem cell berperan besar dalam pengobatan dan KAEF ingin menjadi bagian dari perjalanan besar ini.

“Kami percaya bahwa pengobatan ke depan tidak hanya berfokus mengurangi gejala, tetapi bagaimana tubuh dapat pulih dengan optimal dengan memanfaatkan stem cell,” ujarnya, Senin (23/6/2025).

Pengembangan stem cell Kimia Farma dengan RSCM dan FK UI dimulai sejak tahun 2011 untuk kasus tulang sendi dan pada tahun 2014 dilanjutkan uji klinis pada pasien osteoartritis lutut serta luka bakar dalam.

Upaya pengembangan diperluas dengan memperoleh izin operasional dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 dan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM pada 2024.

Bagi masyarakat yang tertarik menjalani terapi stem cell, Kimia Farma bersama RSCM menyediakan layanan di RSCM Kencana Stem Cell and Metabolites Clinic yang diawali dengan konsultasi oleh dokter.

Jika dinyatakan layak, pasien akan memperoleh jadwal tindakan stem cell sesuai prosedur medis yang berlaku. Semua kegiatan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dan berpengalaman untuk memastikan keamanan serta efektivitas terapi.

Di masa mendatang, terapi stem cell tidak hanya menjadi alternatif, tetapi justru bagian dari pilihan utama dalam pengobatan modern di Indonesia. Melalui inovasi ini, Kimia Farma berkomitmen akan terus berperan penting dalam membentuk kemandirian kesehatan Indonesia di bidang teknologi pengobatan berbasis biologis.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro