Bisnis.com, JAKARTA — Produk tembakau alternatif dinilai menjadi salah satu cara bagi perokok dewasa untuk bisa berhenti total dari kebiasaan merokok.
Kepala Bidang Humas Asosiasi Vaper Indonesia (AVI), Didong Wanorogo, menilai dukungan pemerintah terhadap produk tembakau alternatif belum maksimal.
"Kami selalu edukasi perokok dewasa. Walaupun yang terbaik adalah berhenti total, tetapi kalau tidak bisa maka gunakan produk yang lebih rendah risikonya," kata Didong dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
Dia menuturkan AVI secara aktif mengedukasi para perokok dewasa tentang manfaat penggunaan produk tembakau alternatif. Pihaknya berharap agar pemerintah bersikap lebih terbuka terhadap diskusi dan riset bersama.
Menurutnya, Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) Inggris sangat mendukung penggunaan produk tembakau alternatif.
Dia menuturkan Yorkshire Cancer Research, lembaga riset kanker yang berbasis di Inggris, gencar meluruskan kesalahpahaman publik tentang keamanan rokok elektrik (vape) dengan menekankan perannya sebagai alat bantu beralih dari kebiasaan merokok.
Di tengah tingginya angka perokok di Yorkshire, lanjutnya, lembaga ini menjalankan berbagai inisiatif seperti penyediaan vape gratis untuk memperluas akses perokok dewasa terhadap produk yang lebih rendah risiko.
Penelitian di Yorkshire Cancer Research, menjelaskan bukti ilmiah menunjukkan profil risiko produk tembakau alternatif, seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan serta kantong nikotin, lebih rendah dibandingkan merokok.
Berdasarkan penelitian tersebut, lebih dari 4.600 orang di wilayah Yorkshire beralih setiap tahun dengan menggunakan vape. Namun, terdapat keprihatinan soal anggapan masyarakat yang percaya bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan rokok.
Penelitian tersebut mengungkapkan produk tembakau alternatif merupakan alat bantu yang efektif dan harus tetap tersedia bagi perokok dewasa yang membutuhkannya.
