Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda yang rutin minum suplemen untuk kesehatan, mungkin kadang tidak menyadari ada beberapa jenis suplemen yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan.
Alasannya karena kombinasi suplemen bisa mengganggu tubuh Anda.
Ditambah lagi, jika Anda sudah mengonsumsi makanan yang difortifikasi seperti sereal, batangan, atau minuman yang diperkaya vitamin Anda dapat dengan mudah menggandakan atau bahkan melipatgandakan dosis nutrisi tertentu tanpa menyadarinya.
Jangan mencampur mineral dosis tinggi seolah-olah itu adalah campuran yang bebas. Kurangi jumlah vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K). Selalu periksa bahan yang sama saat mengonsumsi beberapa produk.
Jadi, sebelum Anda membangun apotek di rumah Anda sendiri, dilansir dari timesofindia, berikut adalah beberapa pasangan suplemen yang tidak boleh Anda konsumsi bersamaan
1. Kalsium dan zat besi
Misalnya Anda mengonsumsi kalsium untuk tulang yang kuat dan zat besi untuk menambah energi di sore hari. Kedengarannya cerdas, bukan? Tidak juga. Kedua mineral ini seperti saudara kandung yang memperebutkan mainan yang sama keduanya ingin diserap tubuh Anda terlebih dahulu.
Berikut bagian ilmiahnya: kalsium sebenarnya menghalangi kemampuan tubuh Anda untuk menyerap zat besi, terutama yang Anda dapatkan dari suplemen (alias zat besi non-heme). Jadi, mengonsumsi keduanya bersamaan justru akan mengalahkan tujuan.
Apa yang harus dilakukan sebagai gantinya:
Pisahkan keduanya! Konsumsi kalsium saat sarapan dan zat besi saat makan malam, atau sebaliknya. Kiat bonus? Padukan zat besi Anda dengan sesuatu yang mengandung banyak vitamin C — seperti segelas jus jeruk — untuk membantu penyerapannya lebih baik.
2. Zinc dan tembaga
Seng adalah pilihan utama untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membersihkan kulit, dan bahkan mendukung kesehatan hormon. Namun, jika Anda mengonsumsi banyak seng — lebih dari 40 mg sehari — Anda mungkin secara tidak sengaja menguras cadangan tembaga tubuh Anda.
Ya, seng dan tembaga memperebutkan tempat penyerapan yang sama di usus Anda. Dan terlalu banyak seng dapat membuat Anda kekurangan tembaga, yang bukan hal yang main-main. Kadar tembaga yang rendah dapat menyebabkan anemia, tulang rapuh, dan bahkan masalah sistem saraf seiring berjalannya waktu.
Yang harus dilakukan sebagai gantinya:
Tetaplah mengonsumsi dosis seng di bawah batas yang disarankan kecuali dokter Anda memberi tahu Anda sebaliknya. Atau cari suplemen yang mengandung seng dan tembaga dalam rasio yang seimbang — dengan begitu, Anda tidak akan terlalu berlebihan mengonsumsinya.
3. Vitamin E dan pengencer darah
Vitamin E adalah favorit banyak orang. Vitamin ini bagus untuk kulit, jantung, dan tujuan anti-penuaan Anda secara keseluruhan. Namun, tahukah Anda bahwa vitamin E juga mengencerkan darah Anda secara alami? Kedengarannya bermanfaat — hingga Anda menggabungkannya dengan obat pengencer darah atau minyak ikan dosis tinggi.
Kombinasi tersebut dapat meningkatkan risiko pendarahan internal, mimisan, atau memar acak yang muncul dan membuat Anda mempertanyakan seluruh minggu Anda.
Apa yang harus dilakukan sebagai gantinya:
Jika Anda mengonsumsi obat-obatan seperti warfarin, aspirin, atau bahkan omega-3 dosis tinggi, jaga asupan vitamin E Anda. Tetaplah mengonsumsi sumber makanan (kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat) dan selalu beri tahu dokter Anda sebelum menambahkan suplemen vitamin E.
4. Magnesium dan Kalsium
Magnesium dan kalsium bagaikan selai kacang dan jeli di dunia mineral — keduanya penting untuk kesehatan otot, kekuatan tulang, dan fungsi saraf. Namun, inilah masalahnya: keduanya harus seimbang.
Terlalu banyak kalsium dapat mengganggu penyerapan magnesium, dan terlalu banyak magnesium dapat mengganggu kadar kalsium Anda. Anda mungkin merasakan kram, otot gemetar, atau bahkan mengalami detak jantung tidak teratur jika rasio Anda sangat tidak seimbang.
Apa yang harus dilakukan sebagai gantinya:
Beri jarak waktu di siang hari. Trik yang populer? Konsumsi kalsium di pagi hari dan magnesium sebelum tidur (ini juga membantu Anda tidur lebih baik). Atau cari suplemen yang mengandung keduanya dalam rasio kalsium dan magnesium 2:1 — sebagian besar merek terkemuka melakukan ini karena suatu alasan.
5. Vitamin D dan Vitamin A
Keduanya adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang berarti keduanya tidak hanya dikeluarkan dari tubuh Anda seperti vitamin C — keduanya bertahan lama. Dan ketika Anda mulai mengonsumsi keduanya dalam dosis tinggi tanpa pengawasan, Anda bisa mengalami keracunan vitamin.
Keracunan vitamin A dapat membuat Anda mual, mengganggu hati, dan bahkan memengaruhi penglihatan. Kelebihan vitamin D (ya, itu mungkin) dapat menyebabkan terlalu banyak kalsium dalam darah, yang menyebabkan masalah ginjal atau batu ginjal.
Apa yang harus dilakukan sebagai gantinya:
Jangan menebak-nebak — lakukan tes. Lakukan tes darah untuk memeriksa kadar Anda sebelum mengonsumsi suplemen, dan hindari dosis tinggi kecuali dokter Anda secara khusus mengatakan Anda membutuhkannya. Ingat, makanan adalah sahabat Anda — wortel dan telur untuk vitamin A, sinar matahari dan jamur untuk vitamin D.