Bisnis.com, JAKARTA - Iduladha selalu identik dengan ibadah qurban. Kata Iduladha sendiri berasal dari kata ‘id dan adha. ‘Id berakar pada kata ‘aada-ya’uudu yang artinya menengok, menjenguk, atau kembali, sedangkan kata adha bermakna qurban . Disebut ‘id karena hari raya kembali berulang setiap tahun.
Pada perayaan hari raya Idul Adha, umat Islam kerap menjadikan momentum ini untuk melaksanakan ibadah qurban . Islam sendiri menjadikan ibadah qurban sebagai bagian dari syariat keagamaan.
Terlepas dari dalil seruan dan anjuran untuk berqurban , ibadah qurban sendiri merupakan aktivitas yang sublim dan sakral. Keberadaannya tidak semata hadir ketika suatu teks ajaran keagamaan diturunkan, melainkan lahir dari rajutan sejarah yang berintikan perjuangan dan pengorbanan. Artinya, ibadah qurban tidak melulu bernuansa terma religius, tapi juga renungan sosio-humanis dan pendidikan multikultural bagi umat.
Hewan yang dikurbankan tentulah harus sehat. Hewan yang sakit memiliki kemungkinan membawa penyakit di dalam dagingnya. Berikut ini adalah cara memilih hewan kurban yang sehat:
Perhatikan kondisi fisik, hewan kurban yang sehat memiliki bulu yang bersih, tubuh yang gemuk (tidak kurus), muka cerah, nafsu makan baik, lincah, suhu 37 derajat celcius dan tidak demam.
Perhatikan bagian-bagian lubang hewan kurban seperti mata, hidung, telinga, mulut, dan anus. perhatikan, apakah ada cairan darah atau lendir. Jika ada, maka hewan kurban tersebut butuh diperiksakan kesehatan lebih lanjut.
Periksa kotoran hewan kurban yang hendak dibeli. Jika padat, maka sehat. Jika cair, hewan tersebut kemungkinan sedang mengalami sakit.
Dari Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, “Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.” (Dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Hewan Kurban Sesuai Syariat Tidak Memiliki Kecacatan
Selain kesehatan fisik, tips memilih hewan kurban juga memperhatikan apakah hewan kurban memiliki kecacatan atau tidak. Pastikan hewan tersebut tidak pincang, tidak buta, telinga dalam keadaan yang baik (namun ulama telah bersepakat, jika di telinga terdapat bekas eartag atau penanda lain, maka dianggap bukan kecacatan).
Hewan yang akan dikurbankan, disarankan berjenis kelamin jantan. Hewan betina dipertahankan untuk mengendalikan populasi. Pada hewan jantan, pastikan hewan kurban tidak dikebiri. Testis atau buah zakarnya masih lengkap dua buah, dan letaknya simetris.
Pilih Hewan Kurban yang Telah Cukup Umur
Memilih hewan kurban sesuai syariat Islam yang sah untuk disembelih, harus telah cukup umur. Dilarang hukumnya menyembelih hewan yang kurang usia. Berikut ini daftar usia hewan kurban yang boleh disembelih:
Domba: Sekurang-kurangannya berumur satu tahun, atau telah berganti gigi (musinnah).
Kambing: Sekurang-kurangnya berumur dua tahun, dan telah memasuki tahun ketiga.
Sapi atau kerbau: Sekurang-kurangnya berumur lima tahun, dan telah mulai memasuki umur ke-6.
Untuk mengetahui sekilas usia hewan kurban, Sahabat dapat melihat giginya sudah tanggal atau belum. Jika belum, berarti belum dewasa dan belum layak untuk disembelih sebagai hewan kurban.
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba’.” (Hadis Riwayat Muslim no. 1963).
Lihat Kondisi Kebersihan Lokasi Tempat Penjualan
Selain memeriksa hewan kurban dari kondisi tubuh, perhatikan juga kondisi dan kebersihan lokasi tempat penjualan hewan kurban. Periksa, apakah terdapat tumpukan kotoran yang tidak dibersihkan. Apakah lokasi penjualan banyak sampah berserakan, dan cenderung jorok? Kondisi lingkungan tempat hewan kurban tinggal juga akan mempengaruhi kesehatan mereka.