Bisnis.com, JAKARTA — Penyakit diabetes merupakan salahnsatu "silent killer" yang banyak diidap orang-orang di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Diabetes adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah karena produksi insulin yang tidak mencukupi atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif.
Biasanya kronis dan berlangsung seumur hidup, diabetes, meskipun tidak dapat disembuhkan, dapat dikelola melalui obat-obatan, diet, dan olahraga.
Namun, jika tidak terkontrol dapat memengaruhi setiap organ tubuh Anda, termasuk ginjal, penglihatan, dan bahkan kerusakan hati.
Berdasarkan sejumlah penelitian, meskipun relatif baru, menyebutkan bahwa diabetes tipe 2, yang umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, bisa menimbulkan kerusakan hati.
Hal ini berawal dari kadar gula darah Anda, apabila tinggi dalam jangka waktu lama, hal itu dapat merusak organ dalam tubuh Anda, termasuk hati Anda.
Di samping itu, penyakit perlemakan hati atau fatty liver juga meningkatkan risiko terkena pradiabetes atau diabetes tipe 2. Penumpukan lemak dan kerusakan di hati Anda dapat meningkatkan kadar gula darah Anda.
Perlemakan hati dan diabetes tipe 2 memiliki banyak faktor risiko yang sama. Faktor-faktor tersebut meliputi kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Para peneliti melihat semakin banyak orang yang mengidap diabetes tipe 2 dan penyakit hati. Faktanya, hingga 70% orang dengan diabetes tipe 2 juga mengidap perlemakan hati.
Apabila sampai mengalami perlemakan hati, menurut WebMD akan ada 5 gejala yang terlihat pada penderita diabetes. Waspadai hal-hal ini, dan dapatkan bantuan medis sesegera mungkin:
1. Kelelahan yang tidak biasa
Kita semua merasa sedikit lelah di penghujung hari yang melelahkan. Namun, jika Anda terus-menerus merasa lelah, maka itu bisa jadi salah satu tanda awal kerusakan hati.
Ketika hati Anda rusak, organ ini tidak dapat menyaring racun dengan baik dari darah Anda. Racun-racun ini menumpuk dan membuat Anda merasa lelah bahkan setelah beristirahat.
Orang dengan diabetes sering mengalami kelelahan karena hati mereka berjuang untuk mengelola stres tambahan yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi dan timbunan lemak.
Jika Anda merasakan kelelahan terus-menerus yang tidak membaik dengan tidur, itu bisa jadi pertanda hati Anda tidak bekerja dengan baik.
2. Kulit dan mata menguning
Penyakit kuning merupakan salah satu tanda paling jelas dari masalah hati. Penyakit ini terjadi ketika bilirubin, pigmen kuning yang diproduksi selama pemecahan sel darah merah, menumpuk di dalam tubuh Anda.
Hati yang sehat memproses dan membuang bilirubin, tetapi hati yang rusak tidak dapat melakukannya secara efisien.
Hal ini menyebabkan kulit dan bagian putih mata Anda menguning. Orang dengan diabetes yang mengalami penyakit kuning harus segera mencari pertolongan medis, karena hal ini menunjukkan disfungsi hati yang serius.
Namun, perlu diingat bahwa diabetes bukanlah satu-satunya penyebab penyakit kuning dan dapat terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes, bahkan bayi.
3. Nyeri perut sebelah kanan dan pembengkakan
Nyeri atau ketidaknyamanan di sisi kanan perut, tempat hati berada, dapat menjadi gejala kerusakan hati.
Hati dapat mengalami peradangan atau pembengkakan akibat penumpukan lemak atau jaringan parut, yang menyebabkan nyeri tumpul atau tajam.
Pada tahap lanjut, cairan dapat terkumpul di perut, yang menyebabkan pembengkakan atau kembung. Pembengkakan ini disebut asites dan merupakan tanda kerusakan hati yang parah atau sirosis.
4. Urine berwarna gelap dan feses berwarna pucat
Perubahan warna urine dan feses merupakan tanda-tanda penting masalah hati. Ketika hati rusak, bilirubin bocor ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui urine, sehingga warnanya menjadi lebih gelap dari biasanya, yakni cokelat, jingga, atau kuning.
Pada saat yang sama, hati dapat memproduksi lebih sedikit empedu, yang biasanya membuat feses berwarna cokelat. Hal ini dapat menyebabkan feses berwarna pucat atau seperti tanah liat. Kedua perubahan ini dapat menunjukkan bahwa hati Anda tidak berfungsi dengan baik.
5. Kehilangan Nafsu Makan dan Berat Badan Turun Tanpa Sebab
Hati yang rusak memengaruhi pencernaan dan metabolisme, yang menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Anda mungkin merasa mual atau cepat kenyang, yang mengurangi asupan makanan Anda. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan tanpa sebab dan kelemahan otot.
Pada penderita diabetes, hal ini sangat mengkhawatirkan karena gizi buruk dapat memperburuk kontrol gula darah dan kesehatan secara keseluruhan. Karena itu, berat badan Anda pun dapat turun drastis, yang menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
Anda mungkin juga merasa lelah bahkan dengan latihan yang paling sederhana, dan merasa kehabisan napas.
Seberapa berbahayakah diabetes?
Diabetes adalah kondisi kronis yang serius dan berpotensi mengancam jiwa yang, jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan serangkaian komplikasi kesehatan yang parah di seluruh tubuh.
Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi merusak pembuluh darah dan saraf seiring waktu, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer secara signifikan.
Diabetes merupakan penyebab utama gagal ginjal, yang sering kali memerlukan dialisis atau transplantasi, dan dapat menyebabkan retinopati diabetik, yang berpotensi menyebabkan kebutaan.
Kerusakan saraf (neuropati) dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan borok kaki yang berbahaya yang mungkin memerlukan amputasi, sementara itu juga dapat memengaruhi pencernaan, fungsi seksual, dan kontrol kandung kemih.