Ilustrasi batu ginjal/harvarduniversity
Health

Makanan yang Tepat untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronik

Mutiara Nabila
Jumat, 9 Mei 2025 - 09:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Penyakit ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami orang di Indonesia. Dengan minimnya gejala, banyak penderita terpaksa menemukan penyakitnya saat sudah dalam stadium tinggi.

Penyakit ginjal menjadi penyebab kematian ke-10 di Indonesia dengan jumlah kematian lebih dari 42.00p orang pertahun.

Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI pada 2018, ada 739.208 orang atau sekitar 3,8% masyarakat Indonesia yang mengalami penyakit ginjal kronis. Prevalensi ini meningkat dari data Riskesdas pada 2013 sebanyak 2%.

Adapun, menurut data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Global Burden of Disease (GBD) 2019, penyakit ginjal kronis masuk ke dalam 10 besar penyakit dengan kematian tertinggi di Indonesia.

Penyakit ini kronik kerap kali tak menunjukkan gejala yang terasa seperti rasa nyeri. Sehingga, banyak pasien yang menemukan penyakit ini ketika sudah berat dan akhirnya harus cuci darah dan tidak bisa disembuhkan kembali.

Namun, apabila masih dalam stadium awal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi ginjal agar tak semakin buruk, salah satunya dengan mengatur pilihan makanan yang tepat. 

Anda mungkin perlu mengubah pola makan untuk mengelola penyakit ginjal kronis (CKD). Konsultasikan dengan dokter dan ahli diet untuk mengatur rencana makan, termasuk untuk makanan yang Anda sukai untuk menjaga kesehatan ginjal.

1. Pilih dan siapkan makanan dengan sedikit garam dan sodium

Makanan rendah sodium membantu mengendalikan tekanan darah Anda. Diet Anda harus mengandung kurang dari 2.300 miligram sodium setiap hari.

Belilah makanan segar sesering mungkin. Masaklah makanan dari awal alih-alih makan makanan olahan, makanan "cepat saji", makanan beku, dan makanan kaleng yang lebih tinggi sodiumnya. 

Saat Anda menyiapkan makanan sendiri, Anda bisa mengendalikan apa yang masuk ke dalamnya. Gunakan rempah-rempah, herba, dan bumbu bebas sodium sebagai pengganti garam.

Untuk makanan kemasan, periksa sodium pada label Fakta Gizi pada kemasan makanan. Nilai Harian sebesar 20 persen atau lebih berarti makanan tersebut tinggi sodium.

Cari label makanan dengan kata-kata seperti bebas sodium atau bebas garam; atau rendah garam, atau tanpa garam.

2. Konsumsi protein dalam jumlah dan jenis yang tepat

Langkah ini untuk membantu melindungi ginjal Anda. Saat tubuh Anda menggunakan protein, tubuh akan menghasilkan limbah. Ginjal akan membuang limbah ini. 

Mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang Anda butuhkan dapat membuat ginjal penderita pe yakit ginjal kronis bekerja lebih keras.

Protein ditemukan dalam makanan dari tumbuhan dan hewan. Kebanyakan orang mengonsumsi kedua jenis protein tersebut. Konsultasikan dengan ahli gizi tentang cara memilih kombinasi makanan berprotein yang tepat untuk Anda.

Makanan berprotein hewani:

- Ayam

- Ikan

- Daging

- Telur

- Produk susu

Seporsi ayam, ikan, atau daging yang dimasak kira-kira 2 hingga 3 ons atau seukuran setumpuk kartu remi. Seporsi makanan olahan susu adalah setengah cangkir susu atau yogurt, atau satu potong keju.

Makanan berprotein nabati:

- Kacang-kacangan

- Gandum

- Biji-bijian

Seporsi kacang-kacangan yang dimasak kira-kira setengah cangkir, dan seporsi kacang-kacangan adalah seperempat cangkir. Seporsi roti tawar adalah satu potong, dan seporsi nasi atau mi yang dimasak adalah setengah cangkir.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro