Bisnis.com, JAKARTA - Menurut sebuah studi yang dilakukan di 36 negara yang diterbitkan dalam British Medical Journal, makanan olahan atau makanan cepat saji bisa memicu kecanduan sama seperti kecanduan alkohol, tembakau, atau perjudian.
Tim peneliti meninjau 281 studi untuk mengetahui bahwa "kecanduan makanan ultra-olahan" diperkirakan terjadi pada 14% orang dewasa dan 12% anak-anak.
Kecanduan terhadap makanan ini begitu parah sehingga dapat menimbulkan gejala seperti keinginan yang kuat, dan konsumsi terus-menerus, meskipun efek sampingnya buruk.
Ketika seseorang mengonsumsi makanan olahan tinggi gula, lemak, dan garam, mereka dapat mengalami perubahan hormonal dan neurobiologis yang mengarah pada perilaku adiktif seperti keinginan makan yang kuat.
Ghrelin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur rasa lapar dan leptin bertanggung jawab untuk memberi sinyal rasa kenyang dan menghambat asupan makanan.
Konsumsi makanan olahan dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon ini yang menyebabkan orang mengalami keinginan makan yang kuat dan bahkan sampai mengembangkan resistensi leptin, di mana tubuh tidak lagi merespons makan berlebihan.
Tanda-tanda kecanduan makanan olahan
Ketika Anda kecanduan pada makanan cepat saji tertentu dan mencoba mengurangi konsumsinya, wajar jika Anda mengalami tanda-tanda kehabisan zat atau nutrisi seperti mudah tersinggung, kesulitan berkonsentrasi, atau sakit kepala.
1. Kehilangan kendali atas konsumsi
Pada bulan Juli 2022, untuk sebuah penelitian, Jajak Pendapat Nasional Universitas Michigan tentang Penuaan yang Sehat menanyakan sampel orang dewasa berusia antara 50-80 tahun tentang gejala kecanduan makanan ultra-olahan dan 19% dari mereka menjelaskan hilangnya kendali atas konsumsi makanan sebagai gejalanya.
Ini pada dasarnya berarti meskipun mereka ingin mengurangi asupan makanan tersebut setidaknya 2-3 kali seminggu, mereka tidak dapat melakukannya. Jika Anda merasa makanan tersebut penting bagi fungsi mental dan fisik Anda, Anda harus menganggapnya sebagai tanda kecanduan.
2. Menimbun makanan
Ini adalah tanda paling umum dan langsung dari kecanduan makanan olahan. Sementara pada anak-anak, menimbun makanan dapat dilakukan dengan menyembunyikan makanan di laci atau di bawah tempat tidur, pada orang dewasa, mungkin terlihat seperti membeli satu pizza dan memakannya dengan cara yang bertahan selama dua hingga tiga hari.
Sementara beberapa orang mungkin memaksakannya dengan kedok keputusan finansial, jika ditelusuri lebih lanjut, Anda pasti akan menemukan bahwa itu dilakukan agar Anda tidak perlu terus membeli lebih banyak junk food untuk memuaskan keinginan di masa mendatang. Jika Anda mengikuti proses ini, sudah saatnya untuk mengabaikan siklus konsumsi junk food dalam rutinitas harian Anda.
3. Menyimpan makanan rahasia
Beberapa orang, yang mungkin dipanggil karena kecanduan mereka pada makanan olahan tertentu, mulai menyimpan simpanan rahasia. Ini biasanya digunakan pada larut malam dan dini hari saat tidak ada yang mengawasi dan Anda bebas memuaskan keinginan.
Bila Anda menyimpan junk food secara rahasia, ini merupakan tanda kecanduan karena hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak dapat berfungsi tanpa mengonsumsinya dan membutuhkannya untuk membuat Anda merasa lebih baik.
