Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda merasa kesakitan setelah terbentur atau merasa lelah setelah beraktivitas? Salah satu faktor yang berperan dalam reaksi tubuh terhadap berbagai stimulus adalah neurotransmiter.
Neurotransmiter memainkan peran penting dalam sistem saraf manusia, bertugas mengirimkan pesan kimia antar sel saraf untuk menjaga berbagai fungsi tubuh tetap berjalan dengan baik.
Apa itu Neurotransmiter?
Dilansir dari mycleveland.clinic.com, Jumat (2/5/2025) neurotransmiter adalah pembawa pesan kimia yang sangat dibutuhkan oleh tubuh Anda untuk berfungsi. Tugas mereka adalah membawa sinyal kimia (pesan) dari satu neuron (sel saraf) ke sel target berikutnya. Sel target berikutnya bisa berupa sel saraf lainnya, sel otot, atau kelenjar.
Bagian-bagian Neurotransmiter
Neurotransmiter bekerja dengan mengirimkan sinyal kimia antar sel saraf. Sel saraf terdiri dari tiga bagian:
1. Badan sel, yang memproduksi neurotransmiter dan menjaga fungsi sel saraf.
2. Akson, yang mengirimkan sinyal listrik ke terminal akson.
3. Terminal akson, tempat sinyal listrik diubah menjadi sinyal kimia untuk berkomunikasi dengan sel saraf, sel otot, atau organ berikutnya.
Baca Juga : 10 Minuman ini Bisa Menambah Daya Ingat Otak |
---|
Apa yang dilakukan neurotransmiter?
Dilansir dari medicalnewstoday.com, otak membutuhkan neurotransmiter untuk mengatur banyak fungsi yang diperlukan, termasuk:
• detak jantung
• pernapasan
• siklus tidur
• pencernaan
• suasana hati
• konsentrasi
• nafsu makan
• gerakan otot
Neurotransmiter juga memainkan peran dalam perkembangan manusia awal.
Bagaimana Neurotransmitter Bekerja?
Dilansir dari verywellmind.com, neuron tidak langsung terhubung satu sama lain. Mereka perlu cara untuk saling terhubung. Cara mereka terhubung adalah dengan menggunakan neurotransmitter.
1. Melewati Sinaps
Di ujung setiap neuron, ada celah kecil yang disebut sinaps. Untuk bisa berkomunikasi dengan neuron lain, sinyal harus melewati celah kecil ini. Proses ini disebut neurotransmisi.
Ketika sinyal listrik mencapai ujung neuron, itu memicu pelepasan kantung kecil yang disebut vesikel. Vesikel ini berisi neurotransmitter. Setelah dilepaskan, neurotransmitter ini melompat ke sinaps dan bergerak menuju neuron berikutnya. Neuron berikutnya punya tempat yang disebut reseptor, di mana neurotransmitter ini bisa menempel dan memberi perintah untuk perubahan di sel itu.
2. Memicu Respon
Setelah neurotransmitter menempel di reseptor neuron lain, bisa ada dua hal yang terjadi:
1. Eksitatori (menyemangati): Ini membuat neuron menerima sinyal dan melanjutkan pesan.
2. Inhibitori (menghentikan): Ini bisa memblokir pesan supaya tidak diteruskan.
Penting untuk memahami bagaimana neurotransmiter bekerja, karena mereka tidak hanya mempengaruhi reaksi tubuh terhadap rangsangan eksternal, tetapi juga mengatur banyak fungsi dasar dalam kehidupan sehari-hari. (Siti Laela)