Marvel Thunderbolts/MCU
Entertainment

Ulasan Marvel Thunderbolts: Ketika Antihero Mencari Penebusan

Akbar Evandio
Kamis, 1 Mei 2025 - 12:24
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Marvel Studios kembali menghadirkan kejutan melalui Thunderbolts yang menjadi rangkaian dari Marvel Cinematic Universe (MCU) yang tayang mulai 2 Mei 2025.

Disutradarai oleh Jake Schreier dan diproduseri oleh Kevin Feige, film dengan durasi 2 jam 6 menit ini menyuguhkan pendekatan berbeda dengan mengangkat kisah sekelompok antihero yang berjuang menghadapi masa lalu mereka.

Thunderbolts mengisahkan Yelena Belova (Florence Pugh), Bucky Barnes/Winter Soldier (Sebastian Stan), Red Guardian (David Harbour), John Walker/U.S. Agent (Wyatt Russell), Ghost (Hannah John-Kamen), dan Taskmaster (Olga Kurylenko) yang direkrut oleh Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus) untuk menjalankan misi rahasia.

Namun, misi tersebut ternyata merupakan jebakan yang memaksa mereka menghadapi trauma dan kesalahan masa lalu. Kehadiran Sentry (Lewis Pullman), karakter dengan kekuatan luar biasa namun memiliki sisi gelap bernama The Void, menambah kompleksitas cerita. 

Pendekatan Baru dalam Narasi MCU

Berbeda dengan film MCU sebelumnya yang fokus pada aksi dan pahlawan super, Thunderbolts menyajikan eksplorasi mendalam terhadap tema trauma, penebusan, dan identitas.

Karakter-karakter dalam film ini digambarkan dengan kerentanan dan konflik batin yang membuat mereka terasa lebih manusiawi. Yelena, misalnya, masih bergulat dengan kehilangan Natasha Romanoff dan mencari makna hidupnya. Sementara itu, Bucky Barnes berusaha melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalunya sebagai Winter Soldier. 

Florence Pugh kembali memukau sebagai Yelena Belova dengan penampilan yang penuh emosi dan kedalaman. David Harbour sebagai Red Guardian memberikan nuansa humor dan kehangatan, terutama dalam interaksinya dengan Yelena.

Sebastian Stan menampilkan Bucky Barnes yang introspektif dan penuh konflik batin. Kehadiran Julia Louis-Dreyfus sebagai Valentina menambah lapisan misteri dan manipulasi dalam cerita. 

Tak hanya itu, film ini menampilkan pendekatan visual yang lebih realistis dengan penggunaan efek praktis dan lokasi syuting nyata, seperti di Utah dan Kuala Lumpur.

Sinematografi oleh Andrew Droz Palermo memberikan nuansa yang lebih gelap dan intim. Musik latar oleh Son Lux menambah kedalaman emosi dalam setiap adegan, memperkuat tema trauma dan penebusan yang diangkat.

Thunderbolts mendapatkan respons positif dari kritikus, dengan skor 89% di Rotten Tomatoes dan 70 di Metacritic. Banyak yang memuji pendekatan naratif yang lebih dalam dan penampilan para pemeran yang kuat. Namun, beberapa kritikus mencatat bahwa plot film terasa kurang fokus dan beberapa karakter tidak mendapatkan pengembangan yang memadai. 

Thunderbolts merupakan langkah berani dari Marvel Studios untuk mengeksplorasi sisi gelap dan kompleks dari dunia pahlawan super. Dengan fokus pada karakter antihero dan tema yang lebih dewasa, film ini menawarkan perspektif baru dalam MCU.

Meskipun tidak sempurna, Thunderbolts berhasil menghadirkan cerita yang emosional dan mendalam, menjadikannya salah satu film MCU yang paling berbeda dan berani hingga saat ini.

Thunderbolts tayang di bioskop mulai 2 Mei 2025. Bagi penggemar MCU yang mencari sesuatu yang berbeda dan lebih mendalam, film ini layak untuk ditonton dan tak boleh dilupakan akan ada dua post credit scene yang tak boleh dilewatkan di akhir film.

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro