Mencicipi Gudeg Yu Djum di Cabang Tugu Mangkubumi, Gowongan, Yogyakarta, Senin (31/3/2025) / BISNIS - Tim Jelajah Lebaran 2025
Kuliner

Jelajah Lebaran 2025: Mencicipi Gudeg Yu Djum, Kuliner Legendaris Yogyakarta yang Buka 24 Jam

Jessica Gabriela Soehandoko
Selasa, 1 April 2025 - 11:37
Bagikan

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Tidak lengkap mampir ke Yogyakarta jika belum menyantap Gudeg. Salah satu gudeg yang legendaris dan sering disebut adalah Gudeg Yu Djum. 

Di antara lebih dari 20 cabangnya, ada satu yang beroperasi 24 jam, yaitu cabang Tugu Mangkubumi, Gowongan, Kota Yogyakarta. Malam itu, jam sudah menunjukkan 23.41 WIB, tapi warung ini masih ramai oleh beberapa pelanggan. 

Menu komplit, Nasi Gudeg yang disajikan berisi dengan krecek, telur, tempe, tahu, kuah santan kental (areh), ayam kampung dan sambal goreng krecek. Namun kali ini Tim Jelajah Bisnis Indonesia, memesan dengan lauk telur pindang dan tahu. 

Mencicipi Gudeg Yu Djum di Cabang Tugu Mangkubumi, Gowongan, Yogyakarta, Senin (31/3/2025) / BISNIS - Tim Jelajah Lebaran 2025
Mencicipi Gudeg Yu Djum di Cabang Tugu Mangkubumi, Gowongan, Yogyakarta, Senin (31/3/2025) / BISNIS - Tim Jelajah Lebaran 2025

Satu suapan pertama langsung terasa rasa makanan khas Jogja, yakni rasa manis. Bagi yang tak terbiasa dengan makanan manis, gudeg di sini masih bisa ditoleransi, apalagi saat dipadukan dengan lauk-lauk lainnya. 

Saat mencicipi, krecek di Gudeg Yu Djum memiliki rasa yang enak dengan tekstur yang lembut tapi kenyal. Telur pindangnya juga menambah rasa gurih. 

Dari sisi harga juga tak mahal. Paling murah nasi gudeg dengan lauk krecek telur dengan harga Rp19.000 dan paling mahal seharga Rp55 ribu dengan lauk krecek telur dada.

Mencicipi Gudeg Yu Djum di Cabang Tugu Mangkubumi, Gowongan, Yogyakarta, Senin (31/3/2025) / BISNIS - Tim Jelajah Lebaran 2025
Mencicipi Gudeg Yu Djum di Cabang Tugu Mangkubumi, Gowongan, Yogyakarta, Senin (31/3/2025) / BISNIS - Tim Jelajah Lebaran 2025

Suasana di sini juga nyaman. Tempatnya bersih, dengan parkiran yang cukup lega, sehingga tak perlu khawatir kehabisan tempat meskipun datang dengan kendaraan pribadi. Porsi makanan pun menurut saya pas. Tidak terlalu sedikit, tidak terlalu banyak, cocok bagi pelancong yang ingin menikmati gudeg tanpa merasa kekenyangan berlebihan. Setelah menempuh perjalanan jauh, sepiring gudeg ini terasa pas sebagai pengisi tenaga.

Yang menarik dari Gudeg Yu Djum bukan hanya rasanya yang legendaris, tetapi juga kisah di baliknya. Sebagai informasi, Gudeg Yu Djum telah berdiri sejak 1950 dan telah menjadi ikon khas Jogja. 

Yu Djum, sang pendiri, telah berpulang pada 16 Desember 2016, namun resep turun-temurun ini terus dijaga oleh anak dan cucunya, yang kini menjalankan cabang masing-masing.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro