Bisnis.com, JAKARTA -- Perubahan pola makan, tidur, dan aktivitas harian selama Ramadan dan menjelang Idulfitri berdampak signifikan pada kesehatan.
Hal ini tercermin dalam meningkatnya konsultasi dokter, pembelian produk kesehatan, dan termasuk penggunaan layanan telemedisin seperti Halodoc.
Adapun, berdasarkan Health & Wellness Insights 2025 Edisi Ramadan dan Idulfitri, terdapat tren kesehatan yang muncul saat Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Melalui laporan ini, Halodoc tidak hanya mengidentifikasi tren kesehatan yang muncul, tetapi memberikan rekomendasi praktis yang dapat membantu masyarakat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan.
"Kami melihat tren yang menarik di mana masyarakat semakin proaktif dalam memanfaatkan layanan kesehatan digital seperti Halodoc untuk menjaga kesehatan mereka, terutama di momen-momen penting," ungkap Chief Medical Officer Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, dikutip Rabu (19/3/2025).
Berikut ini adalah lima layanan kesehatan yang paling banyak dicari selama Ramadan dan Idulfitri berdasarkan tren di masyarakat tahun lalu:
1. Kesehatan reproduksi
Selama Ramadan dan pekan setelah Idulfitri, Halodoc mencatat 16% dalam konsultasi mengenai menstruasi tidak teratur dan lonjakan 48% dalam konsultasi terkait kontrasepsi.
Peningkatan ini dapat dipicu oleh penggunaan obat penunda menstruasi untuk ibadah, kekhawatiran efek samping dari obat hormonal, serta kebutuhan pasangan suami istri terkait kontrasepsi pasca-Ramadan.
Dokter Irwan merekomedasikan, untuk menjaga keseimbangan hormon selama Ramadan, dianjurkan mengonsumsi air putih yang cukup, minimal delapan gelas per hari, meningkatkan asupan serat dan protein, serta mengelola stres dengan perencanaan harian yang baik.
2. Kesehatan pencernaan dan metabolik
Selama pekan Idulfitri, tren menunjukkan peningkatan pembelian obat pencernaan sebesar 12% dan obat kolesterol sebesar 15%.
"Lonjakan ini dipengaruhi oleh perubahan pola makan yang drastis, termasuk konsumsi makanan tinggi lemak dan gula saat berbuka, serta kebiasaan makan dalam porsi besar setelah seharian berpuasa," ujar Irwan.
Dia merekomendasikan, untuk mencegah gangguan kesehatan, dapat dilakukan dengan kontrol porsi makan, kunyah perlahan, batasi asupan lemak, dan tingkatkan konsumsi serat serta air.
3. Kesehatan gigi dan mulut
Selama pekan Idulfitri, konsultasi kesehatan gigi dan mulut di Halodoc meningkat 20% dalam sepekan, dipicu oleh konsumsi gula tinggi, masalah gigi yang memburuk, dan keterbatasan akses klinik gigi saat libur.
Untuk masalah kesehatan ini, Irwan menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis, hindari makanan yang keras, asam, dan dingin, serta rutin menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
4. Kesehatan anak
Selama pekan Idulfitri, konsultasi dengan dokter spesialis anak di Halodoc meningkat 21%. Peningkatan mobilitas dan interaksi saat perayaan dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan yang ditandai dengan batuk, pilek, dan demam, serta meningkatkan paparan terhadap virus musiman seperti flu dan demam berdarah.
Selain itu, perubahan pola makan juga dapat memicu reaksi alergi seperti muntah maupun ruam kulit.
Agar kesehatan anak tetap terjaga selama Ramadan dan pekan Idulfitri, pantau asupan makanan anak, batasi asupan gula, dan pastikan konsumsi cukup serat dari buah dan sayur. Selain itu, agar tidak lupa melakukan vaksinasi flu atau pneumonia.
5. Kesehatan mental
Konsultasi mengenai kesehatan mental meningkat 16% satu pekan setelah Idulfitri. Momen berkumpul dengan keluarga dan teman, sering kali menimbulkan tekanan emosional yang dapat meningkatkan stres dan kecemasan.
Untuk menjaga keseimbangan mental, Irwan menyarankan untuk tetap mengelola ekspektasi dan prioritas, menjaga pola hidup sehat, serta mencari dukungan profesional jika diperlukan.